Gubernur Kalbar Berharap Program Sertifikat Keahlian SMK Segera Terlaksana

Pontianak,detikNews.id- Gubernur Kalbar H Sutarmidji meminta kepada Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo untuk mempercepat program sertifikat keahlian perikanan dan kelautan bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang perikanan dan kelautan.

“Dengan percepatan program tesebut dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sejak mulai di bangku sekolah,” pinta H. Sutarmidji kepada Menteri Kelauatan dan Perikanan saat kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo ke Kalbar dalam kegiatan konference Pers tertangkapnya Dua Unit Kapal Ikan Asing Asal Vietnam di kantor Stasiun PSDKP Pontianak, Rabu (22/07/2020).

Dikatakannya, di Provinsi Kalbar punya sekolah perikanan, sesuai dengan program menteri, kedepannya pendidikan keahliannya dan saya sangat mendukung agar anak-anak (siswa-siswi) kita memiliki skill (keterampilan) yang hebat dalam hal bidang perikanan.

“Saya setuju dengan program menteri itu, namun saya berharap program sertifikat keahlian segera terlaksana agar kita miliki SDM yang unggul sejak sekolah,” ungkapnya.

Mantan Wali Kota Pontianak itu juga berharap, untuk program SMK siswa-siswi tidak perlu belajar selama tiga tahun, dan cukup dua tahun saja, setelah itu di magangkan dan sertifikasi agar memiliki keahlian guna meningkatkan SDM.

“Saya sangat mendukung program keahlian supaya anak-anak kita mempunyai skill (keterampilan) yang hebat dalam hal bidang perikanan dan kelautan agar SDM kita bersaing dengan negara lainnya,” tuturnya.

Gubernur Kalbar H. Sutarmidji juga memberikan apresiasi kepada Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo dalam upaya penanganan kapal asing yang berhasil ditangkap oleh jajaran Kementerian Perikanan dan Kelautan sangat cepat sehingga tidak ada lagi kapal asing memasuki dan menggambil hasil laut yang dimiliki secara ilegal.

“Dalam penanganan tindak lanjut kapal asing yang ditangkap selama bapak Menteri Edhy sangat cepat. Tadi saya liat ada kapal-kapal tenggelam dan sebagainya, itu karena penangangan lanjutannya lambat, namun, kalau sekarang cepat, semoga kedepan ini terus berjalan sehingga kapal-kapal sitaan itu tidak menjadi beban untuk pemeliharaannya selama proses hukum berjalan, saya sangat berapresiasi kepada bapak menteri” ujarnya.

Komentar

Berita Terkait