Detiknews.id Surabaya – Arzeti Bilbina SE., M.A.P sebagai Anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Kependudukan. Di pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membuat Arzeti Bilbina merasa harus banyak bergerak dan turun ke masyarakat.
Dalam rangka menutup rangkaian kegiatan Reses Anggota DPR RI di akhir tahun 2020 di daerah pemilihannya, Surabaya dan Sidoarjo, Arzeti Bilbina melaksanakan beberapa kunjungan dan penyaluran bantuan dari Mitra Kerja Komisi IX, salah satunya adalah Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI).
Pada 2019 lalu, BPS merilis jumlah populasi Indonesia mencapai 267 juta jiwa dan berpotensi meningkat menjadi 271 juta jiwa di tahun 2020, dan akan terus meningkat hingga 282 juta pada tahun 2024.
Dari populasi tersebut, jumlah angkatan kerja pada periode yang sama hanya mencapai 133,56 juta jiwa. Sementara penduduk yang bekerja, terdata sebanyak 126, 51 juta jiwa dan jumlah pengangguran mencapai 7,05 juta jiwa.
Bonus demografi ini harus diiringi dengan peningkatan mutu sumber daya manusianya. Agar kualitas tenaga kerja di Indonesia pun semakin meningkat.
Dengan meningkatnya kualitas tenaga kerja Indonesia maka kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan baik di dalam maupun di luar negeri semakin terbuka lebar sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
Dinamika perkembangan struktur ekonomi dan industri yang sangat cepat di era disrupsi, juga memengaruhi jumlah kebutuhan tenaga kerja sebagai sumber daya manusianya. Di sisi lain, pemerintah juga melihat peluang terciptanya lapangan kerja baru pada era Revolusi Industri 4.0.
Kompetensi dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan pun semakin kompleks dan beragam. Standar kualitas yang ditetapkan pun semakin meningkat, agar mampu bersaing di pasar nasional, regional, maupun internasional.
“Berkaitan dengan hal tersebut, Kemnaker RI bersama Kami di Komisi IX DPR RI berkomitmen untuk terus mempersiapkan tenaga kerja Indonesia agar mampu beradaptasi, bertahan di tengah perubahan dunia kerja dan mampu menghadapi persaingan global yang semakin ketat.
Terlebih dengan adanya Pandemi sekarang ini yang memiliki berbagai efek sosial ekonomi kepada masyarakat dikarenakan adanya gelombang PHK di berbagai daerah di Indonesia,” papar Arzeti dalam salah sambutannya ketika membuka salah satu Pelatihan Tenaga Kerja Mandiri bersama PC ISNU Sidoarjo, yang berhasil terealisasi atas kerjasama Komisi IX DPR RI bersama Kemnaker RI.
“Selama Tahun Anggaran 2020, alhamdulillah setidaknya ada puluhan lembaga baik Pemerintah maupun Non Pemerintah, lembaga pendidikan, kepemudaan hingga komunitas masyarakat yang berhasil diajukan dan mendapatkan bantuan program baik berupa Pelatihan, bantuan sarana usaha hingga pembangunan gedung Balai Latihan Kerja beserta alat untuk Pondok Pesantren dari Kemnaker RI,” lanjutnya.
Di masa Pandemi, sebagai salah satu program bantuan Pemerintah kepada masyarakat yang terdampak Covid-19, Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) juga berhasil tersalurkan. Setidaknya ada 12 lembaga yang berhasil diperjuangkan di Surabaya dan Sidoarjo dan telah menerima bantuan berupa modal usaha tersebut. Jum’at (01/01/2021) (M9)
Komentar