BKKBN Jatim Sebut Program SOTH Sukses dan Index Ibangga Naik 62 Persen

Detiknews.id Surabaya – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, menggelar Advokasi dan (Komunikasi Informasi Edukasi) KIE Pengasuhan 1000 HPK. Kegiatan mulai dari tanggal 11 – tanggal 12 Desember 2023. Berbagai kajian Empiris menunjukkan bahwa pemenuhan gizi dan pengasuhan pada 1000 HPK dinilai sangat efektif dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

Ketua TP/PKK Jawa Timur Arumi Bachsin, didampingi Kepala BKKBN Jawa Timur, Dra Maria Ernawati MM, dan Deputi Bidang ADPIN BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso M.Pd bersama istri / M9

Ini dalam rangka, penguatan sinergitas antar komponen pentahelix dalam percepatan penurunan stunting. Dengan tema “Peran PKK dalam Penurunan Stunting serta Dukungan Pembelajaran Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)”. Kegiatan berada di Hotel Platinum Jalan Tunjungan Genteng, Surabaya. Selasa (12/12/2023)

BKKBN Jatim bersama tim di kegiatan Advokasi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK / M9

Dalam sambutannya, Kepala BKKBN Jawa Timur, Dra Maria Ernawati MM menuturkan, BKKBN Jawa Timur mendukung pemerintah Indonesia dalam mewujudkan Generasi Emas. Sesuai visi Indonesia 2045 menjadi SDM Unggul, Indonesia Maju.

“Visi tersebut antara lain, SDM Unggul, berbudaya menguasai IPTEK, Ekonomi yang maju dan berkelanjutan, Pembangunan yang merata dan Inklusif, dan negara yang kuat dan bersih,” tuturnya.

Lanjutnya, usia produktif penduduk Indonesia rentang tahun 2020 hingga 2045, sejumlah 70 persen usia 15-64 tahun. Target Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan visi terhadap keadaan menyeluruh dunia pada tahun 2030, yaitu menghilangkan kelaparan dan menurunkan resiko kekurangan Gizi. Terpenting, mengurangi resiko angka kematian Ibu, mengurangi angka kematian Neonatal dan Akses Kespro yang Universal.

“Untuk Jawa Timur, Ada beberapa persoalan yang menjadi satu tantangan kita angka lebih rendah sedikit 19,2 persen. Harapannya, Jawa Timur di tahun 2023 sesuai target dan arahan, sekaligus mengukuhkan Tim KIE yang Solid untuk mendukung SDM Unggul Indonesia Maju,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Deputi Bidang ADPIN BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso M.Pd memaparkan, Sekolah Orang Tua Hebat, atau biasa disebut dengan SOTH, adalah sekolah pengasuhan yang digagas oleh BKKBN Provinsi Jawa Timur.

“Program Sekolah ini merupakan terobosan untuk dapat meningkatkan kemampuan orangtua dalam mengasuh anak, terutama anak BALITA dan sukses signifikan di Jawa Timur. Terimakasih kepada Tim PKK dan Persatuan Perkumpulan Kepala Dinas BKKBN di Jawa Timur, berkat sinergitas dan kerja kerasnya mendukung program SOTH BKKBN sehingga semua keluarga saat ini mempunyai putra 2,” paparnya.

Menurutnya, selama ini perempuan melahirkan anak diangka 2,14 persen, artinya ini luar biasa. Untuk Jawa Timur 1,9 persen. Seiring dengan penurunan angka kelahiran, untuk angka Index Pembangunan Keluarga (Ibangga) secara nasional mengalami peningkatan. Indikatornya, ketentraman, kemandirian dan kebahagiaan.

“Ibangga secara nasional meningkat dari tahun 2022, index senilai 57 persen dan tahun 2023 index senilai 61 persen. Untuk Jawa Jawa Timur naik signifikan index senilai 61,80 persen. Artinya semua masyarakat Jawa Timur sukses dan bahagia,” jelasnya.

Ketua TP/PKK Jawa Timur Arumi Bachsin menambahkan, PKK Jawa Timur mendukung program SOTH yang diinisiasi BKKBN Provinsi Jawa Timur. Bentuk dukungan Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim terus memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Kampung Keluarga Berencana (KB) di Jatim.

“Kami Tim PKK bersinergi dengan BKKBN, peran PKK Jatim di Kampung KB tidak lepas dari kerjasama dari Petugas Lapangan KB (PLKB). TP PKK secara berjenjang melalui 10 program pokok PKK dan adanya kader PKK sebagai ujung tombak dari gerakan PKK, sangat mendukung Kampung KB yang telah dicanangkan sejak tahun 2017,” tambahnya.

Ditambahkan, sebagai penyuluh, Kader PKK Jatim menyampaikan informasi penting pada keluarga dan masyarakat mengenai kesehatan ibu dan anak. Seperti pentingnya mendewasakan usia perkawinan atau menunda hamil pada usia 21-35 tahun dan manfaat ber KB untuk mengatur kehamilan. Selain itu mengenai pentingnya gizi dan imunisasi pada Ibu hamil, kesehatan waktu hamil dan melahirkan.

“Sebagai penggerak, Kader PKK Jatim menggerakkan keluarga dan masyarakat agar mau memperhatikan ibu yang sedang hamil untuk keselamatan ibu dan anak yang akan dilahirkan. Caranya yaitu dengan ikut KB, mengajak Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan menjaga lingkungan,” tandasnya.

Hadir dalam kegiatan di hari kedua, Ketua TP/PKK Jawa Timur Arumi Bachsin, didampingi Kepala BKKBN Jawa Timur, Dra Maria Ernawati MM, dan Deputi Bidang ADPIN BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso M.Pd bersama istri. Hadir juga, Kelompok anggota dari Pokja 1, 2, 3, dan 4 TP/PKK Provinsi, Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Jawa Timur C, dan Ketua Pokja 4 TP PKK Kabupaten/Kota seluruh Jawa Timur. (M9)

Komentar

Berita Terkait