Detiknews.id Surabaya – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mereview Kinerja Lembaga Jasa Keuangan Provinsi Jatim. Kegiatan ini dipaparkan oleh Bambang Mukti Riyadi Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, dalam rangka Kegiatan Cangkrukan Media dengan tema Update Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kegiatan dilakukan dengan Protokol Kesehatan di Double Tree Hotel Jalan Raya Tunjungan Surabaya.
Sebelum paparan dimulai, OJK menerapkan kepada puluhan media untuk Rapid Swab Antigen, sehingga semua peserta bisa diketahui kesehatannya. Terpapar infeksi Covid-19 atau tidak. Dan hasilnya semua negatif.
Bambang Mukti Riyadi Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur menuturkan, ini berlaku kepada pelaku usaha di Indonesia bukan hanya di Jatim. UMKM menjadi perhatian kita bersama.
“Harapannya, ekonomi tumbuh signifikan. Dari semua sektor baik, Perbankan maupun non Perbankan. Selain itu juga kami berharap semua pelaku usaha bisa kuat ekonominya baik UMKM maupun bisnis driver online seperti Grab dan Gojek,” tuturnya.
Disinggung soal Sektor Ekonomi, Bambang menjelaskan, secara Nasional dan di wilayah Jawa Timur. Sektor yang paling mempengaruhi perlambatan ekonomi adalah sektor Transportasi dan Pergudangan.
“Sedangkan Sektor yang paling mendukung pemulihan Ekonomi yaitu sektor informasi dan komunikasi, ” jelasnya. Kamis (06/05/2021)
Terkait pertumbuhan ekonomi, menurut Bambang, pertumbuhan ekonomi secara prosentase Nasional Triwulan I tahun 2020 senilai 2,97 Persen, untuk Jawa Timur sendiri 3,04 Persen. Sementara di tahun 2021, untuk Nasional Triwulan I senilai -0,74 Persen. Sementara Jawa Timur -0,44 Persen.
“Pertumbuhan perekonomian domestik ini mengalami pemulihan, karena masih dipengaruhi kontraksi akibat dampak pandemi Covid-19,” terangnya.
Bambang menambahkan, untuk kinerja Perbankan. Yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Kinerja Perbankan Syariah.
“Untuk Year over Year (YoY) versus Share untuk Aset Rp. 40,9 Triliun – YoY naik 13,13 Persen dan Share naik 5,90 Persen, DPK Rp. 38,4 Triliun – YoY naik 16,39 Persen dan Share turun 5,87 Persen, Pembiayaan Rp. 32,2 Triliun – YoY turun 5,09 Persen dan Share naik 6,65 Persen, Laba turun Rp.247,8 Miliar YoY – 43,16 Persen dan Share naik 7,72 Persen. Untuk Rasio LDR turun 83, 84 Persen dan NPL naik 4,21 persen, “pungkasnya. (M9)
Komentar