Detiknews.id Surabaya – Menjelang Pilwali Surabaya 2020, mulai ramai bursa calon yang siap maju dan ‘bertarung’ di bursa pesta demokrasi tersebut. Selain calon dari partai politik, bermunculan kader potensial dari non partai politik, seperti kader terbaik dari Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya.
“Lia Istifhama Calon Wakil Walikota Surabaya, saya yakin bahwa kader NU berkualitas mampu berjuang sebaik-baiknya bagi kemaslahatan warga dengan kemampuan, keahlian dan pengalaman dibidangnya masing-masing,” jelas Yusub yang juga Koordinator SIMEC (Santri Millenial Centerel) ini.
Menurut Yusub Hidayat Ketua Lazisnu Care Kota Surabaya, warga NU tetap solid dalam satu barisan mendukung Calon Walikota yang berlatarbelakang NU dan yang memiliki kesejarahan panjang di NU.
“Ada beberapa nama kader potensial NU untuk bisa diajukan partai politik maupun warga menjadi Bakal Calon Walikota, sehingga mampu mewujudkan Kota Surabaya yang senantiasa religius dan menjunjung tinggi budaya keagamaan,” jelas Yusub, Kamis (27/08/2020).
Lanjut Yusub, jika ada Parpol maupun warga yang mengajukan kader NU sebagai bakal calon walikota Surabaya, maka calon yang dimajukan senantiasa mengemban akar perjuangan NU yakni menjaga kedaulatan NKRI dari berbagai ancaman potensi radikalisme dan intoleransi.
“Kader NU yang terpilih setidaknya mampu mengawal Islam ahlussunnah wal jamaah dengan memelihara harmonisasi kehidupan religius warga yang berlainan agama, serta meninggikan kepentingan warga dibanding kepentingan pribadi,” papar Yusub yang juga lulusan Universitas Darul Ulum Jombang ini.
Terakhir, Yusub berpesan, kader NU potensial harus berjuang sebaik-baiknya dalam Pilwali Surabaya 2020 ini, tidak hanya sekedar meramaikan bursa saja.
“Akeh wong Suroboyo sing NU tulen, gak usah kesusu tergiur wong anyaran. Salah pilih, bisa blunder,” pungkasnya.
Dalam kegiatan menghadirkan, Kader NU potensial di antaranya KH Muhibbin Zuhri (Ketua PCNU Surabaya), KH Mujahid Anshori (Ikama dan IKAPMII), Lia Istifhama (mantan Putri NU dan pengurus Fatayat NU Jawa Timur) dan Hj Lilik Fadilah (Ketua Muslimat NU Surabaya). Serta, beberapa lainnya yang tersebar di banyak partai politik maupun organisasi kemasyarakatan di Surabaya. (M9)
Komentar