Detiknews.id Surabaya – Beberapa hari lalu Universitas Airlangga (UNAIR) mendapat kunjungan istimewa dari Duta Besar Australia Gerry Quinlan AO di Aussie Banget Corner, Perpustakaan Kampus B UNAIR. Acara yang turut dihadiri oleh Konsulat Jenderal Australia tersebut diisi dengan kuliah umum yang diisi oleh Mr. Gerry dan 60 mahasiswa dan dosen Hubungan Internasional UNAIR.
Ditemui Detiknews.id di kampus UNAIR, Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si selaku Wakil Rektor I UNAIR, menyampaikan, kedatangan Gerry Quinlan ke UNAIR dalam rangka mempererat tali silaturahmi serta diskusi mendalam perihal akademik dan riset.
“Dalam Aussie Banget Corner, yang juga merupakan ruang baca hasil kerja sama antara UNAIR dan Kedutaan Besar Australia, Gerry Quinlan menyapa mahasiswa dan mengajak untuk berdiskusi mengenai peluang kerja sama akademik antara Indonesia dan Australia di masa depan,” tuturnya.
“Harapannya kolaborasi kita tidak hanya terbatas pada Australia Barat, tapi juga mulai bekerja sama dengan Australia Timur, Selatan, seluruhnya. Beliau sangat mendukung jika kerja sama terus berlanjut ke riset dan pengabdian masyarakat,” ungkap Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si selaku Wakil Rektor I UNAIR.
“Kita sendiri punya pengabdian masyarakat bertaraf World University Association for Community Development (WUACD) yang berafiliasi internasional,” tambahnya. Minggu (23/02/2020)
Saat itu, Gerry Quinlan secara langsung menyampaikan bahwa Australia dengan terbuka siap menerima kerja sama dan kolaborasi, baik oleh mahasiswa maupun tenaga pendidik UNAIR.
“Salah satu aset masa depan terbaik Indonesia adalah anak mudanya. Dan saya mempercayai bahwa partnership yang telah Australia bangun dengan UNAIR mampu menjadikan kita perkasa dalam menghadapi banyak tantangan global melalui pendidikan tinggi dan akademisi-akademisinya, khususnya pada isu-isu integrasi ekonomi,” kata Gerry.
Gerry Quinlan juga berpesan mengenai pentingnya hubungan antara Australia dan Indonesia yang selalu ingin dijaga oleh Kedutaan Besar Australia.
“Kami melihat diversitas pemuda dan ilmu hadir menjadi satu kesatuan di Indonesia. Kami berharap ke depannya partnership ini dapat diperluas hingga berbagai bidang. Kami melakukan semua yang kami bisa untuk berjalan maju bersama Indonesia,” pungkasnya selepas sesi foto bersama dengan mahasiswa UNAIR.
Pernyataan tersebut senada dengan posisi UNAIR yang kini menjalin hubungan erat dengan Western Australis Government melalui keanggotaannya di West Australia-East Java University Consortium (WAEJUC).
Selain itu beberapa tahun belakangan, UNAIR juga aktif untuk melakukan projek riset dan akademik bersama Australian Innovation Center (AIC). Hal tersebut berimbas pada terbukanya peluang exchange dan kolaborasi riset yang lebih besar tidak hanya untuk UNAIR, tapi juga untuk universitas-universitas di Indonesia yang lain. (M9)
Komentar