Sinergitas BKKBN Jatim dan Dinas KBP3A Tulungagung dalam Giat KB MKJP MOW 

Detiknews.id Tulungagung – Dalam Rangka HUT Kabupaten Tulungagung ke-815 dan Kesatuan Gerak Bangga Kencana Kesehatan Tahun 2020. Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur dan Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Kabupaten Tulungagung menggelar Bakti Sosial (Baksos) Pelaksanaan KB MKJP MOW/ Tubektomi dan MOP/ Vasektomi di RS Prima Medika Tulungagung.

Hadir dalam acara, Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus BKKBN Pusat, Dra. Evi Ratnawati, Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., Ibu Ketua DWP BKKBN Jatim, Dra. Kunkun Dewi Kurniaty, didampingi Pejabat Fungsional Koordinator KB-KR, Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St., M.M., Kepala DKBP3A Kabupaten Tulungagung, Drs. Suparni, M.M., didampingi Kabid KB, Drs. Ahmadi, M.M., 126 peserta Tubektomi dan 1 peserta Vasektomi.

Menurut Kabid KB, Ahmadi peserta KB berjumlah 127 terdiri dari 126 MOW dan 1 MOP sebelum menjalani MOW dan MOP telah melalui rapid rest, cek gula lengkap, urine dan torak.

“Setelah menjalani tes sebelumnya dan lolos. Hari ini ada tahapan, verifikasi peserta, cek gula, dan tensi, setelah lolos baru bisa melaksanakan MOW atau MOP, jika tidak lolos ditunda,” ujar Ahmadi.

Dr Yudi Eka, SpoG (K) Onk., Dokter yang melakukan operasi MOW menjelaskan proses MOW. “Disaat pandemi ini peserta MOW menjalani screening sesuai protokol kesehatan, jadi peserta MOW benar-benar sehat,” terang dokter dan juga seorang tentara Angkatan Udara (AU) ini.

“Jadi Tubektomi atau MOW adalah KB permanen bagi perempuan, sehingga perempuan yang sudah cukup dewasa dan tidak ingin mempunyai anak lagi yang jadi peserta MOW. Prosedur MOW adalah pemotongan atau menutup tuba falopi atau saluran indung telur menghubungkan rahim sehingga menghalangi sperma ke tuba falopi. Proses pengerjaan dalam satu jam saya bisa menangani 36 pasien MOW,” pungkas dr. Yudi Eka.

Pejabat Fungsional Koordinator KB-KR BKKBN Jatim, Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St., M.M., menjelaskan kegiatan ini adalah permohonan dari dinas KB Kabupaten Tulungagung.

“Kita laksanakan kegiatan MOW dan MOP atas permintaan dinas KB Tulungagung, dan anggaran semua dari BKKBN Jatim,” ungkap Bu Luki. Minggu (29/11/2020)

Pemilik RS Prima Media Tulungagung, dr. Dewi Rahmawati menjelaskan bahwa kegiatan MOW/MOP sudah dilaksanakan selama 5 tahun di RS miliknya.

“Kita bekerjasama dengan BKKBN Jawa Timur untuk menggelar bakti sosial MOW dan MOP. Dimasa pandemi ada protokol kesehatan yang diterapkan, calon peserta diperiksa mulai rapid test, cek darah dan foto torak, dan benar-benar sehat baru bisa MOP atau MOW,” ujar dr Dewi.

Kaper BKKBN Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso menjelaskan animo masyarakat dalam pelayanan KB cukup tinggi.

“Kita mencoba membuka kembali pelayanan KB khusus MOW. Animo masyarakat cukup tinggi kalau pil tiap bulan, suntik 3 bulan sekali, kalau MOW sekali tindakan sudah selesai. Animo masyarakat cukup tinggi, dan itu tidak bisa kita terima semua. Persyaratan screening cukup tinggi dan pelayanan khusus MKJP MOW itu gratis,” jelas pak Teguh.

Kaper BKKBN Jatim juga menerangkan bahwa berbagai upaya BKKBN Jatim meningkatkan peserta MOW dan MOP salah satunya adalah melakukan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi).

“Ada pandangan didalam masyarakat, bahwa KB urusan wanita, bukan urusan pria. Kita harus memberi pengetahuan bahwa KB juga urusan pria. Kita lakukan sosialisasi dengan melakukan KIE. Dan rendahnya peserta KB MOP juga dikarenakan faktor provider (dokter yang melayani vasektomi),” urai pak Teguh.

Dalam tahun 2020, BKKBN Jatim menggalakkan pelayanan MOW dan MOP dimulai bulan April, akan tetapi karena adanya pandemi covid 19, pelayanan dicancel.

“Karena pandemi sangat luar biasa, pelayanan kita cancel. Kita perhatikan ternyata peserta Drop Out (DO) peserta KB meningkat. Jadi kita ambil kebijakan untuk melakukan lagi pelayanan KB MOP dan MOW. Ternyata animo masyarakat terhadap pelayanan KB cukup tinggi itu bisa dilihat ketika Harganas (Hari Keluarga Nasional) peserta KB MOW dan hari Kontrasepsi sedunia, pencapain target kita diatas 100 persen,” jelas pak Teguh. (M9)

Komentar

Berita Terkait