DNID Sulsel – Kabupaten/Kota Sehat merupakan kondisi ideal yang menjadi harapan masyarakat, dimana masyarakat dapat tinggal di dalam suatu kawasan atau daerah yang sehat, nyaman, dan aman.
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Puskesmas Baebunta Kabupaten Luwu Utara, Hairul Muslimin, SKM, M. Tr. Adm. Kes, saat dihubungi via whatsapp, Minggu (4/8/2022).
Menurutnya, Pemerintah menetapkan 9 tatanan Kabupaten/Kota Sehat, yang mana tatanan tersebut memerlukan dukungan dan keterlibatan lintas sektor, pelaku usaha, media massa, dan masyarakat dalam implementasinya.
Hairul Muslimin menyebut 9 tatanan itu mencakup tatanan Pemukiman, sarana dan prasarana sehat, tatanan lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi sehat, tatanan industri dan perkantoran sehat, tatanan kawasan pariwisata sehat, tatanan pertambangan sehat, tatanan hutan sehat, tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, tatanan ketahanan pangan dan gizi, serta tatanan perlindungan sosial yang sehat.
” Tatanan Kabupaten/Kota Sehat itu senapas dengan konsep Pembangunan Berwawasan Kesehatan, dimana pembangunan di berbagai sektor dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek kesehatan yang mana dampaknya akan dirasakan oleh warga masyarakat yang menjadi sasaran pembangunan itu.” sebut Kapus Baebunta.
” Dari 9 tatanan Kabupaten/Kota Sehat, ada beberapa yang dipilih oleh Pemerintah Daerah, kita yang ada di tingkat bawah harus mendukung pelaksanaannya.” sambungnya.
Dukungan atas Program Kabupaten/Kota Sehat di Luwu Utara, lanjut Hairul, dapat diberikan melalui peran aktif lintas sektor, dengan mengikutsertakan masyarakat. Masyarakat yang berada pada akar rumput, mulai dari tingkat dusun, desa dan seterusnya, memiliki peran strategis dalam mendukung program ini.
” Perilaku masyarakat untuk tertib berlalu-lintas, menjaga kebersihan permukiman, tempat ibadah, pasar, dan lokasi pariwisata, merupakan kontribusi positif warga atas Program Kabupaten Sehat ini,” ujar Hairul.
Lintas sektor, dari tingkat daerah, kecamatan hingga desa, sebut Kapus Baebunta, musti membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan berwawasan kesehatan.
” Pembangunan berwawasan Kesehatan menjadi kuncinya, dan itu butuh komitmen serta upaya kolaborasi dan bersinergi dari seluruh steakholder,” jelas Hairul Muslimin.
Komentar