Detiknews.id Surabaya – Ikatan istri Dokter Indonesia (IIDI) melaksanakan Program Kesehatan Prioritas Nasional Cegah Stunting di wilayah Kecamatan Sukolilo. Program ini terus digalakkan sebagai upaya menurunkan prevalensi angka stunting di Indonesia dari 24 persen menjadi 14 persen di tahun 2024 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Ketua IIDI, Dyan Asra Al-fauzi ST, MT menuju masyarakat Zero Stunting.
Dihadiri, Camat Kecamatan Sukolilo, Amalia Kurniawati, S.Sos, M.Si, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Indriyani, S.Farm, Apt, (Istri Eri Cahyadi). Keynote speaker, yang akan diwakilkan oleh Wahyu Prasetyawati N, S. Pd (Sekretaris Pokja 4, Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan). Talkshow oleh Siti Asiyah Agustini , S.Psi dan Dr. dr. Eighty Mardiyan Kurniawati, SpOG (K).
Dalam sambutannya, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Indriyani, S.Farm, Apt menuturkan, kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai 1000 hari pertama kehidupan hal ini dapat terjadi karena faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik.
“Faktor lain adalah karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi rendahnya asupan vitamin dan mineral selain itu ibu yang masa remajanya kurang nutrisi maka juga di masa kehamilan dan laktasi akan mempengaruhi pertumbuhan tubuh dan otak bayinya itu sesuai dengan standar Kemenkes RI,” tuturnya.
Lanjut Rini, dengan adanya pencegahan stunting jika berhasil dicegah diharapkan bonus demografi akan berjalan dengan lancar dan menghasilkan SDM yang sehat cerdas dan berkarakter. Generasi penerus yang berkualitas ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan memutus rantai kemiskinan
Komentar