Detiknews.id Jakarta – Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri berkomitmen menjadi yang terdepan dalam membantu ribuan yatim dhuafa di negeri ini untuk mandiri. Salah satunya di dunia pendidikan. Hari ini, Yatim Mandiri menggelar sebuah kegiatan daring bertajuk “Doa Bersama 1000 Yatim Dhuafa Untuk Negeri” sebagai bentuk simpati sekaligus dukungan moril untuk bangsa Indonesia agar pulih dan meraih kemenangan keluar dari pandemi covid-19.
Menghadirkan Nara Sumber yaitu, Prof. Dr. Muhadjir Effendi MAP (Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI), Prof. Dr. Mohammad Nasih SE, MT, Ak (Ketua Pembina Yatim Mandiri) sekaligus Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Mutrofin (Dirut Yatim Mandiri), Ustadz Taufiqurrahman SQ dan 17.765 Yatim Dhuafa.
Mutrofin Dirut Yatim Mandiri mengatakan, sebagai bentuk dukungan pemerintah atas upaya yang dilakukan oleh Yatim Mandiri selama ini. Yatim Mandiri melakukan Donasi. Yatim mandiri memberikan Support pendidikan. Seperti daring untuk para fakir miskin, dengan membantu internet.
“YM di 47 cabang sudah 27 tahun membantu masyarakat, siap bersinergi dengan perusahaan swasta dan institusi untuk bergabung saling membantu saling asah dan asuh,” paparnya.
Prof. Dr. Mohammad Nasih SE, MT, Ak Ketua Pembina Yatim Mandiri menjelaskan, ada 4 unsur atau komponen selain Ilmu Pengetahuan, yang diperlukan untuk membangun peradaban yg adil dan memanusiakan manusia.
“Yaitu Ilmu para ulama sangat diperlukan, management para Umaro. Keadilan dan profesional. Misalnya pengurus dalam pengelolaan yang adil dan proporsional. Serta Kedermawanan dari para pengusaha,” jelasnya.
Lanjut Prof Nasih, aspek pendidikan merupakan satu faktor terpenting untuk kita semua. Pendidikan itu bisa dilakukan dimana saj, tidak harus di gedung sekolah. Jangan berhenti belajar, medianya bisa berbagai macam dan belajarnya dari mana saja.
“Harapannya, dengan pendidikan mendapatkan hikmah, ilmu, dan keimanan. Karena itu kunci sukses hidup, orang disekitar kita sebagai guru kita semua. Hikmah yang menjadi intisari ilmu pengetahuan, mereka yang mendapat hikmah adalah mereka yang mendapat kemuliaan di dunia dan akhirat dari Allah SWT,” ungkapnya.
Masih dengan Prof Nasih, dengan adanya Pandemi, kami mendapat fakir miskin baru, para dhuafa baru. Kami berterima kasih kepada donatur, donasi yang diberikan bisa menjadi manfaat, dengan menjadi donatur akan tumbuh dan diberi keberkahan dari Allah SWT.
“Tentu dengan bimbingan dari ulama dan Umaro selain ilmu pengetahuan. Alhamdulillah, semua bisa terpenuhi dengan baik. Atas keikhlasan semua pihak, sehingga bisa mengasih para dhuafa dan yatim piatu. Mari berdoa bersama agar pandemi segera berlalu,” jelasnya.
Prof. Dr. Muhadjir Effendi MAP, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI menambahkan, Instrospeksi diri untuk pembenahan diri yang lebih baik. Beriman dengan ditambahi perbuatan amal baik dan Soleh. Faktor pendidikan misalnya, YM memberikan metode baru, cara belajar baru untuk membantu mereka untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
“Memahami dan mengambil manfaat dari perbuatan amal baik dan Soleh. Salah satunya membantu, menghidupi, mengentas anak yatim dan kaum dhuafa. Kepedulian kita bisa menjadi manfaat mereka, sehingga tidak kehilangan kesempatan belajar. Untuk pandemi Covid-19 sendiri, ayo kita peduli salah satunya berbagi masker. Dan vaksin adalah senjata pamungkas untuk menghadapi Covid-19,” tandasnya.
Bantuan Pendidikan yang diberikan ini bukanlah sekedar santunan sesaat saja, melainkan bantuan yang sifatnya terintegrasi dan berkelanjutan sesuai usia adik-adik Yatim Dhuafa.
Program sosial dan pemberdayaan Yatim Mandiri yang telah dan akan berjalan pada tahun 2021 ini meliputi:
a. Bantuan Pendidikan untuk 1000 Yatim Dhuafa terdampak pandemi covid-19.
b. Beasiswa Pendidikan untuk total 17.765 Yatim Dhuafa.
c. Asrama untuk 1000 Yatim Dhuafa
(Rumah Kemandirian, ICM Boarding School, Mandiri Entrepreneur Center)
d. Pendampingan ekonomi untuk keluarga Yatim Dhuafa.
e. Bantuan pangan dan gizi untuk Yatim Dhuafa. (M9)
Komentar