Detiknews.id Surabaya – Teaching Factory (Tefa) Sarjana Terapan Tata Busana Fakultas Vokasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), memamerkan produk unggulan dan hasil Penelitian Dosen. Di acara Ekshibisi Pameran, Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) XI di Graha Unesa.
Pameran Konaspi XI ini dihadiri oleh 12 LPTK dan lebih dari 4.000 peserta, dari seluruh Indonesia. Event ini menjadi platform strategis bagi mahasiswa dan dosen. Untuk memamerkan lebih dari 300 karya busana, kepada publik dan memperluas jaringan dalam industri fashion.
Dosen Pengampu mata kuliah koleksi Ready to Wear, Indarti, S.Pd. M.Sn., menuturkan, ini dalam rangka meningkatkan keterampilan praktis dan memperkuat kompetensi mahasiswa. Dengan mengambil inisiatif untuk memproduksi busana ready to wear yang mengusung tema wastra nusantara.
“Kami mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam desain, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teknik menjahit dan desain busana. Tetapi memperkenalkan juga kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat luas,” jelasnya.
Menurutnya, melalui pameran ini, produk busana yang dihasilkan tidak hanya menarik perhatian pengunjung. Tetapi, juga berhasil menonjolkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam mengolah wastra nusantara.
“Menggembirakan, produk busana yang dipamerkan mengalami penjualan yang luar biasa. Terjual melebihi target yang diharapkan. Pembeli rata-rata dosen yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Semarang, Bandung, Maskasar, Bali, Gorontalo, Medan dan lainnya,” ungkapnya.
Kesuksesan ini menjadi bukti nyata bahwa karya-karya mahasiswa D4 Tata Busana Unesa. Tidak hanya diterima dengan baik, tetapi juga memiliki daya tarik yang tinggi di pasar. Hal ini tentunya memberikan motivasi bagi mahasiswa untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi mereka di bidang fashion.
Selain produk Tefa, juga memamerkan karya dosen hasil penelitian, yaitu,
Batik fashion zero-waste dengan Ketua Peneliti Prof. Dr. Ratna Suhartini, M.Si. Batik Tanah Unesa (BANESA) motif wayang dan naga dengan Ketua Peneliti Dr. Irma Russanti, S.Pd. M.Ds. Fashion batik 3D dengan Ketua Peneliti Dra. Urip Wahyuningsih, M.Pd., dan batik berpola busana pria dengan inspirasi legenda rakyat Jawa Timur dengan Ketua Peneliti Indarti, S.Pd. M.Sn.
“Kami mendapat 2 booth dari total 13 booth Fakultas Vokasi. Sehingga memanfaatkan untuk memerkan produk mahasiswa dan dosen. Setiap dosen D4 Tata Busana pernah mendapat peneltian terapan, yang luarannya berupa prototipe produk batik maupun busana,” pungkas Dr. Irma Russanti, S.Pd., M.Ds., Koorprodi Sarjana Terapan (D4) Tata Busana. (M9)
Komentar