Detiknews.id Bali – KRI Nanggala-402, akhirnya bisa ditemukan oleh Kapal Singapura MV Swift Rescue. Metode yang dilakukan dengan Metode evakuasi sesuai standar The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (Ismerlo). Tenggelamnya Kapal KRI Nanggala-402 yang mengalami hilang kontak saat sedang menjalani latihan di perairan Bali. Kapal selam buatan Jerman itu ditemukan terbelah menjadi tiga bagian dan berada di dasar laut dengan kedalaman 838 meter.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono S.E, M.M, didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto, S.I.P. dan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.
Panglima TNI Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto menuturkan, KRI Nanggala-402 membawa 53 personil TNI AL itu diduga kehilangan kontak tidak lama setelah diberi izin menyelam dan diperkirakan sedang berada di kedalaman 700 meter di bawah permukaan air.
“Kapal selam berusia 44 tahun itu dilengkapi dengan cadangan oksigen yang hanya dapat bertahan selama 72 tahun. Meski begitu sampai saat ini pencarian masih terus dilakukan untuk mengevakuasi,” tuturnya.
Lanjut Panglima TNI, untuk melihat lebih detail, upaya pemindaian juga dibantu oleh kapal MV Swift Rescue dari Singapura.
“Dengan menggunakan robot bawah laut yang disebut Remotely operated underwater vehicle (ROV), MV Swift Rescue mengecek temuan KRI Rigel,” terangnya.
Ditempat yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono meyakini penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukan karena human eror. Selama proses menyelam KRI Nanggala-402 sudah melalui proses yang benar.
“Jadi mulai melakukan penyelaman kemudian terdengar dari penjejak kemarin itu melaksanakan peran-peran. Peran persiapan kapal selam tersebut, peran menyelam dan sebagainya,” kata KSAL
Lanjut KSAL, bahkan saat menyelam pun lampu dari KRI Nanggala masih terlihat menyala. Saat menyelam lampu juga masih menyala semua, jadi tidak dalam kondisi blackout.
“Selanjutnya, kami akan melakukan investigasi lebih lanjut setelah badan kapal diangkat,” jelasnya. Minggu petang (25/04/2021)
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si menyampaikan, kami Polri ikut berduka atas peristiwa yang terjadi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan, besar khususnya TNI AL Hiu Kencana atas peristiwa ini.
“Disini juga saya sampaikan, kebetulan Letkol Laut (Purn) Herry Oktavian merupakan keluarga besar Polri. Putra dari Kompol (Purn) Imron Hadi, kemudian Letda Riza Tri Utomo adalah adik sepupu AKP Maria S. Manafi. Tentunya, ini juga menjadi kesedihan Polri,” ungkapnya.
Kapolri menambahkan, terkait ini, kami ikut serta apa yang bisa kami lakukan untuk proses pencarian. Kami mendirikan 2 Posko SAR Polri. Yaitu, Posko SAR Pantai Dermaga Teluk Bawang Buleleng Bali dan Posko SAR di Banyuwangi.
“Total personil yang kami terjunkan ada 300 personil. Terdiri dari 36 personil dari DVI, 30 personil dari Brimob, 25 personil dari Polair, personil dari Polres dan personil dari Trauma Healing. Semoga apa yang kami lakukan bisa membantu langkah selanjutnya,” pungkas Kapolri. (M9)
Komentar