Indarti S.Pd., M.Sn., Pamerkan Hasil Penelitian Terapan Dosen Unesa di Konaspi XI

Unesa

Detiknews.id Surabaya – Indarti S.Pd., M.Sn., menjadi Ketua Peneliti, hasil penelitian bersama tim dipamerkan di Pameran pendidikan Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) XI di Graha Unesa pada tanggal 8 hingga 9 Oktober 2024. Dalam penelitiannya di tahun ini, telah sukses menggelar karya terapan Dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Event Konaspi XI, dihadiri 12 LPTK dan 4000 peserta. Penelitian tahun 2024 yang dipamerkan , berjudul “Pengembangan Desain Batik Berpola Kemeja Pria dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat Jawa Timur. Salah satu luaran penelitian ini adalah menghasilkan karya seni monumental berupa seni batik yang dipamerkan.”

Konaspi merupakan wadah semua insan pendidik dan tenaga kependidikan Indonesia melakukan refleksi, menuangkan gagasan, pemikiran, dan berbagai solusi dalam menjawab berbagai masalah pendidikan dan pembangunan nasional. Acara Konaspi meliputi konvensi, konferensi internasional dan ekshibisi.

Ketua penelitian Indarti menuturkan, Tim peneliti telah menghasilkan 15 hak cipta. Berupa karya seni motif batik dan telah diwujudkan menjadi beberapa lembar kain batik. Serta prototipe kemeja batik berpola, dengan sumber inspirasi cerita rakyat Jawa Timur. Semua dipamerkan dalam event exhibisi Konaspi XI, yang dihadiri sekitar 4.000 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Kami mengangkat Legenda Rakyat Jawa Timur. Menjadi judul penelitian terapan dengan yang diangkat antara lain cerita Cindelaras, Asal usul Reog Ponorogo dan cerita Topeng Kembar,” tuturnya, Selasa (29/10/2024)

Lanjutnya, selain itu motif batik yang dihasilkan dan telah dihak ciptakan antara lain berjudul: Sang Rajawali, Sang Rajawali dan Telur, Sang Petarung, Rajawali dan Ayam Cindelaras, Keindahan Burung Merak, Kepakan Merak, Merak dan Singobarong dan Topeng Kembar.

“Legenda Rakyat Jawa Timur diangkat menjadi judul penelitian terapan seni batik. Maksudnya, supaya warisan cerita rakyat dapat diabadikan dalam bentuk seni visual, yang bernilai tinggi dan mudah diapresiasi masyarakat luas. Juga sebagai inspirasi motif batik. Diharapkan, masyarakat dapat lebih mengenal kisah-kisah lokal, melalui visualisasi yang menarik dan kreatif,” jelasnya.

“Selain itu, desain batik ini juga dapat memperkaya ragam motif batik Nusantara, sekaligus mengangkat kearifan lokal Jawa Timur sehingga lebih dikenal, baik di dalam negeri maupun di kancah International,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait