Arisan Sultan Sosialita Generasi Z Surabaya Rugi Rp 5 Miliar, Lapor ke Polisi

Detiknews.id Surabaya – Arisan Sultan merupakan arisan online yang diadakan oleh sosialita generasi Z. Kota Surabaya merupakan kota kedua setelah Jakarta yang menjadi incaran kejahatan maya. Salah satunya Miftahul Jannah (30) warga Sambikerep Surabaya, bersama teman- temannya melaporkan Budi Rahayu alias Azuka Veronica Yuki Rahayu, owner Arisan Online Sultan, karena tidak dibayar.

Arisan Sultan merugikan para member hingga Rp. 5 Miliar. Akibatnya, mereka meminta keadilan ke Mapolda Jatim. Miftahul Jannah bersama teman- temannya datang ke Polda Jatim untuk menindak lanjuti laporan dan somasi yang telah dikirimkan kepada diduga pelaku penipuan Arisan Sultan.

Miftahul Jannah didampingi ke empat temannya, Ghea, Linda, Happy dan Iren menuturkan, kerugian total dari kelima pelapor senilai ± Rp. 5 Miliar.

“Saya sendiri sekitar Rp. 500 juta belum dikembalikan. Itu dari total Rp. 700 juta sudah dibayar Rp. 200 juta,” tutur Mifta di Mapolda Jatim. Kamis (02/11/2023)

Namun, Vero melalui pengacaranya saat dikonfirmasi secara terpisah menyebut pihaknya justru membayar lebih banyak berdasarkan audit.

Ditanya soal kronologi awal mulanya ikut Arisan Sultan, Mifta menjelaskan, awalnya mengenal arisan itu dari temannya. Dia tertarik bergabung karena dijanjikan profit. Sebab, member dengan pencairan akhir iurannya lebih sedikit dari nominal arisan yang diikuti.

“Siapa ga tertarik, misalnya get Rp 100 juta. Diikuti sepuluh orang selama sepuluh bulan. Yang cair terakhir angsuran bulanannya tidak sampai Rp 10 juta,” jelasnya.

Mifta mengaku sudah mengikuti slot Rp 150 juta dengan tempo setahun. Untuk member yang tergabung saat itu baru 12 orang.

“Soal memilih pencairan pada bulan terakhir. Saya mengambil yang paling rendah dengan nilai angsuran bulanannya Rp 10,8 juta per bulan selama 12 bulan,” jelasnya.

Lanjutnya, tidak ada curiga. Karena melihat gaya hidup mewah yang ditunjukkan Vero di akun Instagram. Dia juga sering pamer foto dengan pejabat.

“Untuk slot lain yang diikuti adalah get Rp 500 juta, Rp 400 juta, Rp 350 juta, dan Rp 750 juta. Tetapi, waktu jatuh tempo slot pertama ternyata tidak cair. Spontan saya tagih dong, namun Vero tidak ada respon ketika saya hubungi,” ungkapnya.

Untuk diketahui, member arisan itu jumlahnya sekitar 50 orang. Namun, diluar 5 pelapor belum diketahui untuk memastikan total kerugian mereka. Rencananya, mereka juga akan melaporkan penipuan ini.

Ditempat berbeda, Advokat Vero, Adrianus Agal, menjelaskan terkait laporan itu sebagai fitnah.

“Klien saya sudah melakukan pencairan. Bahkan lebih bayar. Fakta tersebut didasari audit. Jadi, pihaknya tidak asal mengarang. Hukum yang akan bicara by data dan kita sudah menyampaikan ke penyidik,” paparnya.

Ditempat berbeda, Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman menyikapi laporan yang masuk terkait Arisan Online yang berlabel Arisan Sultan. Siber Ditreskrimsus Polda Jatim akan melihat perkara ini, seperti yang dilakukan tim kami saat menerima pengaduan soal pelaporan tersebut.

“Seperti yang dilakukan anggota akan tetap terproses, tinggal data-data member di perjelas nanti digelarkan biar jelas statusnya,” jelasnya.

Selain itu, kami menghimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dalam bersosialisasi di media sosial.

“Apapun bentuknya, waspada bahwa kejahatan selalu ada di setiap kesempatan. Baik dari teman seprofesi, ataupun dari lingkungan dimanapun dan kapanpun,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait