Detiknews.id Surabaya – Seminar inspiratif bertajuk Pelatihan Vokasional Life Skill Membuat Hand Craft untuk Siswa Disabilitas. Digelar Dosen Program Studi S1 Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Bertujuan, untuk membangun kreativitas dan kemandirian siswa Disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB).

Seminar Vokasional Life Skill Hands Craft, untuk siswa Disabilitas. Berada di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bakti Asih Surabaya dan Tunas Kasih Surabaya. Diikuti sekitar 10 peserta siswa Disabilitas. Seminar ini menjadi momen penting, dalam pengembangan keterampilan vokasional dan life skill. Mendukung kemandirian anak berkebutuhan khusus.

Seminar menghadirkan enam narasumber ahli, yang kompeten dibidangnya. Antara lain, di bidang kewirausahaan, vokasional, dan pendidikan luar biasa. Yaitu, Diah Ekasari, M.Pd., Danis Ade Dwirisnanda, S.Pd., M.Hum., Ni Made Marlin Minarsih, S.Pd., M.Pd., Muhammad Kholid Nimaul Ludfi, M.Pd., Gr., Vivi Kurnia Herviani, S.Pd., M.Pd., dan Devina Rahmadiani Kamaruddin, M.Pd.
Mereka menyampaikan materi yang saling melengkapi, mulai dari kewirausahaan. Pengembangan kemampuan berwirausaha bagi anak dan orang tua, hingga pelatihan praktis hand craft yang kreatif dan aplikatif.

Fokus utama seminar adalah pelatihan pembuatan hand craft. Sebagai keterampilan vokasional yang tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga berpotensi menjadi sumber penghasilan dan media terapi yang menyenangkan bagi siswa disabilitas.
Sesi praktik yang dipandu secara langsung oleh narasumber memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan memotivasi peserta. Untuk mengembangkan potensi diri secara optimal. Para siswa tampak antusias mengikuti setiap langkah pembuatan kerajinan tangan, yang sekaligus melatih keterampilan motorik halus dan membangun rasa percaya diri.
Seminar ini juga menjadi wadah penting untuk mempererat sinergi antara sekolah, universitas, dan keluarga dalam mendukung pendidikan inklusif. Dukungan penuh dari Fakultas Ilmu Pendidikan Unesa, baik dari segi materi, fasilitas, maupun koordinasi, menjamin kelancaran acara dan kualitas pelaksanaan seminar.
Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, yang berdampak langsung pada pengembangan vokasional siswa disabilitas.
Respon positif datang dari guru merasa lebih siap membimbing semua siswa disabilitas. Mereka termotivasi, untuk terus belajar dan berkarya.
Seminar ini juga menjadi ajang tukar pengalaman dan diskusi yang interaktif. Membuka peluang inovasi dalam pendidikan vokasional. Serta memperkuat komunitas belajar, yang inklusif dan produktif.
Menurut Danis, secara keseluruhan, seminar “Pelatihan Vokasional Life Skill Membuat Hand Craft” di Sekolah Luar Biasa Surabaya, merupakan terobosan penting dalam pendidikan inklusif.
“Acara ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis. Tetapi juga membangun kepercayaan diri, dan kemandirian siswa disabilitas. Dengan dukungan berbagai pihak dan pendekatan yang tepat, anak berkebutuhan khusus dapat berkembang optimal, dan meraih masa depan yang cerah, serta mandiri,” pungkas Danis.
Seminar ini menjadi inspirasi bagi komunitas pendidikan, untuk terus berinovasi dan berkolaborasi. Demi mewujudkan pendidikan yang ramah, inklusif, dan berkualitas. (M9)
Komentar