Melawi, detiknews.Id-Penyaluran bantuan sosial sebagai dampak pandemik Covid-19 berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) di desa Meta Bersatu, kecamatan Sayan, kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar) diduga tidak tepat sasaran dan tidak transparan.
Sejumlah masyarakat miskin berstatus janda dan lanjut usia (Lansia) serta mengalami penyakit menahun di desa itu tidak mendapatkan bantuan BLT- DD sebesar Rp. 600 ribu yang telah dibagikan oleh Pemerintah Desa Meta Bersatu, pada Selasa, 23/06/20202.
Seperti yang dialami oleh Ibu Nia (80), Ibu Eva (70), Ibu Neno (40), Ibu Coni, Ibu Itai, Ibu Mariati, Ibu Maria Sarina berstatus janda dan Lansia serta ada yang mengalami penyakit menahun.
Lukman, salah satu Tokoh Masyarakat Desa Meta Bersatu, Rabu (24/06/2020) menceritakan, kepada wartawan di Nanga Pinoh, nama- nama yang tidak mendapatkan BLT- DD, termasuk bantuan social lainnya dari Pemerintah Pusat, seperti Bantuan Social Tunai (BST) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebagai dampak dari bencana Covid-19.
“Laporan perihal nama-nama yang menerima BLT DD dan BST tidak dicantumkan di kantor desa dalam pendataan penerima BLT DD dan BST kebanyakan keluarga aparat desa,” ucapnya
Dia meminta penyaluran BLT DD dapat dilakukan transparan serta memaksimalkan kuota pembagian tertinggi yang seharusnya disalurkan akibat dampak Covid-19.
“Saya mewakili masyarakat dusun Sanggau Mandiri meminta penyaluran BLT DD tahap ke II dimaksimalkan volumenya sampai 30 persen dari dana desa karena masih banyak warga yang terdampak terutama masyarakat miskin yang sakit menahun tidak mendapatkan sentuhan dari bantuan ini,”ujar Lukman (R.O.Manalu)
Komentar