Detiknews.id Malang – Perhutani KPH Malang bersama Dinas Kelautan menggelar Sekolah Pantai dengan Tema “Pelestarian Lingkungan.” Kegiatan sekolah pantai dilakukan sebagai salah satu wadah kegiatan peduli lingkungan karena adanya laut pantai merupakan bagian dari ekosistem yang juga diperlukan penjagaan kelestariannya.
Kegiatan dilakukan di kawasan pantai Jonggring Saloko RPH Donomulyo BKPH Sumbermanjing KPH Malang bersama sama Dinas Kelautan dan Perikanan. Kamis (21/09).
Hadir dalam giat tersebut, perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Timur, Cab. Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Malang KRPH Donomulyo dan anggota, Camat Donomulyo diwakili Kasi Eksbang Kepala Desa Mentaraman dan Perangkatnya, LMDH Mentaraman, Pokmaswas Desa Mentaraman, Karang Taruna Desa Mentaraman, Praktisi dan Akademisi Unibraw, Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh Pemuda, dan SMK Kehutanan Makasar.
Kadis Kelautan dan Perikanan Kab Malang dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya
gali potensi yang ada di Desa Mentaraman.
“Kemas secantik mungkin sebagai daya tarik wisata pantai Malang Selatan yang mulai ramai kunjungan wisman,” ucapnya.
Sementara dari KRPH Donomulyo, Pani Rismunandar menyampaikan, sekolah pantai menjadi satu kegiatan untuk melestarikan lingkungan pantai termasuk Hutan sekitar pantai sebagai penyangga Wisata, sekaligus sosialisasi Cegah kebakaran hutan dan Lahan.
“Kegiatan sekolah pantai dilakukan dengan penanaman mangrove dan cemara udang di sepanjang bibir pantai dan Kondang Towo pantai Malang Selatan KPH Malang,” ujarnya.
Dari Praktisi dan Akademisi UB menyampaikan kegiatan sekolah pantai dimaksudkan sebagai upaya untuk melestarikan, melindungi dan memanfaatkan sumberdaya yang ada, dengan cara menumbuhkan kesadaran sedini mungkin untuk gemar menanam dan merawat tumbuhan.
“Tumbuhkan kesadaran dini untuk peduli lingkungan,” katanya.
Kasi PSDH KPH Malang yang hadir mewakili manajemen Perum Perhutani KPH Malang mengatakan bahwa sekolah pantai perlu menjadi salah satu materi kegiatan ekstra kurikuler sekolah.
“Satu sekolah dengan minimal 10 anak melakukan kegiatan penanaman mangrove maka jika semua sekolah di wilayah Malang melakukan hal yang sama maka dalam satu tahun pantai Malang Selatan akan menjadi green beach yang mengundang datangnya wisatawan,” tegasnya.
Terpisah, Administratur (ADM) Perhutani KPH Malang, Loesy Triana,
berharap kegiatan kepedulian lingkungan menjadi kegiatan bersama, sinergi antar multi pihak dan masyarakat termasuk dunia pendidikan.
“Untuk mempercepat pengembangan wilayah pantai Malang Selatan perlu sinergitas bersama,” terang Loesy.(D1)
Komentar