Detiknews.id ,Tangsel- Kesempitan sering kali menghadirkan kesempatan bagi mereka yang memiliki kreativitas tinggi sesuatu yang selama ini terlihat biasa-biasa saja mampu disulap menjadi sesuatu yang luar biasa dan bernilai ekonomi. Itulah yang dilakukan komunitas Bonkla Sauci (Bonsai Kelapa Saung Cisadane
Berawal dari hobi Komunitas Bonsai Kelapa Sungai Cisadane (Bonklasauci) memanpaatkan buah kelapa tua di jadikan bonsai Pohon kelapa berbagai model dengan nilai seni,Bonkla sauci mengharapkan peran serta pemerintah dalam memperkenalkan Bonsai kelapa lebih luas lagi,salah satu pengrajin menjelaskan tekhnis pembuatan,bahan dan alat yang di gunakan dalam pembuatan bonsai kelapa.
Lukas Asep Ketua Bonkla Sauci menjelaskan, bahwa berdirinya Bonkla Sauci berawal dari teman-temanya yang memiliki kesamaan hobi pada bonsai jenis kelapa.Hal itu dikatakan Asep di Saung Cisadane Jalan lingkar selatan,kelurahan Keranggan,kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.Minggu (27/09/2020)
“Sebetulnya kami sudah ada dalam komunitas bonsai kelapa Tangerang selatan , berawal dari hobi yang sama kami melakukan kopdar (Kopi darat) bersama teman-teman,kemudian ada masukan untuk membuat galeri diSaung Cisadane ini lalu tercetuslah ide membuat Komunitas bonkla sauci”jelasnya.
Bongklasauci diberikan tempat oleh pemilik Saung Cisadane, dengan kerja sama agar para pecinta seni bonsai melibatkan dalam kegiatan membawa nama Saung Cisadane.
“Kerja sama yang di bangun juga dalam bentuk paket,setiap pengunjung dapat melihat langsung peroses pembuatan bonsai dan dapat mempraktekannya secara langsung.”
Saung cisadane dijadikan oleh pemerintah Tangsel menjadi kampung wisata ,para pengunjung secara kedinasan yang datang ke Tangsel di arahkan untuk mampir ke Saung Cisadane dan di ajak melihat galeri Bonklauci untuk melihat hasil kerajinan mereka .
” Di sini sudah di jadikan kampung wisata nantinya pengunjung tidak hanya untuk makan saja.pengunjung akan di kenalkan hasil kerajinan mereka,selain pengrajin bonsai kelapa disini juga ada pengrajin lain seperti ada celengan dan makanan,”
Bonklasauci pernah di kunjungi Dinas Pariwisata Kota Tangsel dan Dinas pariwisata provinsi Banten , saat itu mereka meminta masukan dari yang menjadi harapan para pengrajin bonsai
“Kemarin hari selasa tanggal 22 september Dinas Pariwisata Tangerang Selatan dan Dinas Pariwista Provinsi juga datang dan sempat membeli hasil karya kita dan kami berikan souvenir selain itu Beliau juga menanyakan harapa kami,”
Asep berharap disamping hobi kerajinan bonsai juga dapat memberikan penghasilan, dan dalam memajukan kerajinan bonsai diharapkan ada campur tangan pemerintah dalam memperkenalkan bonsai kelapa lebih jauh lagi.
“Harapan kami untuk pemerintah agar ikut peduli pada komunitas-komunitas dibawah ,agar bisa memberikan wadah,bimbingan dan arahan supaya nanti kita tidak hanya menyalurkan hobl saja tapi bisa masuk ke instansi pemerinth atau swasta,”ujarnya
Hendrik salah satu pengrajin menjelaskan cara dalam membuat bonsai kelapa, yaitu dengan alat yang cukup sederhana pisau iris,atau pisau ukir untuk pembuatan bonsai jenis tertentu.
” Pengerjaan sih cukup sederhana yang penting kita niat dan tenang,untuk bahan bisa kita siapkan kelapa tua yang masih berisi air yang sudah pasti hidup, akan tumbuh tunas sekitar tiga bulan, setelah itu bisa kita bentuk apakah ingin di buat karakter hewan,original,atau karakter akar,” jelasnya.
Sedangkan Untuk membentuk daun bonsai kelapa sesuai keinginan kita,apakah akan di bentuk tinggi atau kerdil, jika akan di bentuk kerdil bisa menggunakan sayat mawar bagian dari tunas kelapa di potong,sedangkan untuk jenis perogram kelapa akar ada cara husus dalam peroses pembentukannya.
Jenis kelapa yang paling banyak di minati pembeli terang hendrik adalah jenis kelapa gading karena warna jenis kelapa tersebut terlihat lebih menarik,
Hasil karya Bonklasauci pernah di beli oleh mentri sosial saat mengunjungi kegiatan bantuan sosial (Bansos) di kelurahan Rawa Buntu Tangsel.
“Waktu itu ada acara kegiatan Bansos di rawa buntu ,kemuudian kita buka stan di sana pa mentri melihat dan menanyakan tehnis pembuatan,dan kemudian ia membeli bonsai kami dengan harga Rp.1500,000,”ungkapnya
(nur)
Komentar