Idul Adha 2024, PWNU Jatim Sebut Distribusi Daging Kurban Meningkat

PWNU Jatim

Detiknews.id Surabaya – Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Muhammad Koderi menyebutkan Hari Raya Idul Adha 2024 mengalami peningkatan dalam pendistribusian daging kurban. Ada penambahan 3 ekor sapi yang didistribusikan kepada masyarakat.

PWNU Jatim distribusi 12 ekor sapi / M9

Wakil Ketua PWNU Jatim, Muhammad Koderi juga menjelaskan, untuk pendistribusian di wilayahnya mencakup Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Melalui jaringan pengurus lembaga banom di lokasi tersebut. Jumlah pengurus harian ada 180 pengurus.

“Tahun ini, perolehan hewan kurban didapat dari Khofifah Indar Parawansa, Emil Dardak, DPW PAN, DPD Golkar, PKB, Kapolda, Wakapolda, PKS, Dishub Jatim, DPW PKS, PT Kapal Api dan Pemprov Jatim,” jelasnya.

Lanjutnya, dalam pelaksanaan kepanitiaan turut dilibatkan untuk menyalurkan amanah hewan kurban tahun ini diberikan mulai jajaran pengurus, bina lingkungan dan kaum dhuafa di wilayah Bojonegoro, Malang dan Lamongan.

“Hari Raya Idul Adha 2024, pendistribusian lainnya, untuk Kediri ditujukan kepada pondok pesantren Rais Syuriyah, Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo, Ponpes Zainul Hasan dan Ponpes Gengong Probolinggo selaku wakil Rais Syuriyah,” terangnya.

PWNU Jatim menyalurkan daging kurban ke ponpes dan masyarakat / M9

Ditempat yang sama, Maria Ulfa menjelaskan, untuk bagian distribusi yang mencatat total, 12 ekor sapi sudah siap, 3 sapi dalam kondisi hidup untuk mataraman, Tapal Kuda dan Surabaya. Sisanya 9 ekor dilakukan sembelih di kantor PWNU.

“Cara membaginya semua dibungkus 1 kg daging kemudian melalui jejaring pengurus harian bina lingkungan PWNU membagikan kepada tetangga serta dilibatkan lewat titik distribusi panitia plus dari Lembaga Banom yang hadir,” paparnya.

Wakil Ketua PWNU Jatim juga berpesan kepada masyarakat, sebetulnya setiap tahun diawali sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban untuk melepaskan diri dari cinta duniawi untuk lebih cinta kepada Allah SWT. Pengorbanan dan Keikhlasan.

“Semua ini titipan baik secara biologi melekat ke tubuh kita seperti jabatan, kekuasaan pangkat saudara dan ikatan keduniawian dilepaskan. Ini momentum cari ketenangan hidup dalam diri kita. Mengukur keikhlasan setiap individu, dengan meningkatkan kecintaan kepada Allah SWT,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait