Sinergitas BKKBN Jatim dan Media, Program Bangga Kencana 2020 Meningkat Signifikan

Detiknews.id Surabaya – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar kegiatan Refleksi Program Bangga Kencana 2020 dan Gerak Sinergis Bersama Insan Pers. Kegiatan dipimpin Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur Drs. Sukaryo Teguh Santoso M.Pd di Hotel Bonnet lantai 2 Jalan Manyar Kertoarjo Surabaya.

BKKBN Jawa Timur dalam Analisa dan Evaluasi di tahun 2020, secara global meningkat signifikan. Dari semua jenis kegiatan yang diadakan baik ditingkat Kabupaten maupun Provinsi. Program KB atau perencanaan kehamilan melalui alat kontrasepsi juga bisa dilakukan oleh seorang pria. Namun KB pria justru jarang diminati oleh sebagian pasangan suami istri (pasutri).

Para nara sumber yang hadir di kegiatan Refleksi BKKBN Jatim akhir tahun 2020 / M9

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur Sukaryo Teguh Santoso mengatakan peminat KB pria di Jatim masih di bawah 5 persen. Akan tetapi jika dilihat dari aspek kuantitatif KB pria cukup besar, terutama pada KB vasektomi.

Baca Juga
Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Dilantik Sebagai Deputi Bidang ADPIN di Pusat

“Sebetulnya yang ideal di atas 5 persen. Namun jika dilihat dari segi vasektomi, menurut saya sudah cukup luar biasa, karena didukung tokoh masyarakat. Meskipun belum merata di seluruh kabupaten dan kota di Jatim,” tuturnya.

Lanjut Pak Teguh, Pria yang menggunakan metode KB vasektomi saat ini masih didominasi oleh daerah Situbondo, Blitar, Malang, Surabaya dan lain sebagainya. Pihaknya juga menjelaskan mengapa KB pria masih rendah di Jatim, karena disebabkan oleh istri yang melarang menggunakan KB, ada yang juga takut impoten jika menggunakan metode Vasektomi.

“Jadi ada yang dilarang istrinya, ada yang vasektomi nantinya jadi impoten ngga berfungsi. Ada juga yang merasa nggak percaya diri. Kultur juga menjadi masalah di kalangan masyarakat,” jelasnya. Rabu sore (30/12/2020)

Baca Juga
Posyandu Prima Jambangan Jadi Pilot Projek Posyandu Penurunan Stunting di Indonesia

Pak Teguh menambahkan, selain itu permasalahan lainnya adalah terbatasnya jenis kontrasepsi untuk pria di saat ini. Saat ini hanya tersedia metode kontrasepsi yakni vasektomi dan kondom. Menurutnya hal tersebut menjadi PR bagi BKKBN Jatim.

“Yang lainnya kan banyak, lebih dari empat. Khusus yang pria ini hanya ada vasektomi dan kondom. Kedepannya, BKKBN Jatim akan mengembangkan lagi varian kontrasepsi,” tandasnya.

Hadir juga nara sumber, Sekretaris BKKBN Jatim, Shodiqin, S.H., M.M., Pejabat Fungsional Koordinator bidang KB-KR, Waluyo Ajeng Lukito Wati, S.St., M.M., Wakil Ketua PWI Jawa Timur, Lutfi Hakim, dan Pimpinan Redaksi Media Sindikat Post, Dedik Sugianto. (M9)

Komentar

Berita Terkait