Detiknews.id Jakarta – Lion Air (kode penerbangan JT), Wings Air (kode penerbangan IW) dan Batik Air (kode penerbangan ID) menyampaikan penjelasan bahwa akan menaikkan kapasitas penerbangan dibandingkan bulan sebelumnya yang dimulai pada Juli 2020 serta dilanjutkan ke bulan-bulan berikutnya.
Lion Air Group mempersiapkan semua armada, yang terdiri dari tipe Boeing 737-800NG, Boeing 737-900ER, Airbus 320-200CEO, Airbus 320-200NEO, Airbus 330-300CEO, Airbus 330-900NEO, ATR 72-500 dan ATR 72-600, yang akan dioperasikan menurut kebutuhan.
Lion Air Group akan terus mengoperasikan pesawat-pesawatnya untuk melayani rute-rute penerbangan domestik dimana saat ini permintaannya terus meningkat (jadi tidak benar jika ada informasi yang mengatakan Lion Air Group berhenti beroperasi, terkait informasi yang beredar ini sedang ditelusuri sumbernya).
Layanan penerbangan berjadwal dari dan menuju kota-kota besar hingga setingkat kecamatan atau kabupaten, antara lain mencakup Jakarta (Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma),
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, Lion Air Group akan terus melayani dan mengembangkan rute-rute lainnya seiring permintaan layanan transportasi udara. Lion Air Group optimis, bahwa tren perjalanan udara akan terus membaik dan meningkat sejalan kemudahan persyaratan bepergian menggunakan pesawat udara bagi penumpang.
“Pelaksanaan penerbangan Lion Air Group tetap menjalankan protokol kesehatan, dengan harapan agar setiap operasional memenuhi unsur-unsur keselamatan, keamanan (safety first) dan dalam upaya tidak menyebabkan penyebaran Covid-19, ” jelasnya. Rabu (08/07/2020)
Danang menambahkan, Dalam kondisi masa waspada pandemi Covid-19, Lion Air Group secara konsisten menjalankan proses sterilisasi, kebersihan serta semua perawatan pesawat sesuai dengan program perawatan (approved maintenance program) secara berjadwal (schedule maintenance) dan tidak berjadwal (unscheduled maintenance).
“Hal ini tetap menjadi kesungguhan dalam setiap pelaksanaan operasional penerbangan, memastikan bahwa pesawat kondisi aman dan laik terbang (airworthy for flight) serta untuk merencanakan dengan tepat persiapan penerbangan (preparation ready for flight), ” pungkasnya.
Meliputi Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, Palembang, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Lombok, Bali, Kupang, Pontianak, Palangkaraya, Balikpapan, Banjarmasin, Tarakan, Makassar, Kendari, Palu, Gorontalo, Manado, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Timika, Jayapura, Merauke, Berau, Sampit, Lubuk Linggau, Labuan Bajo, Luwuk, Tambolaka, Waingapu, Bima, Sumbawa, Ende, Gunung Sitoli dan wilayah atau daerah lainnya. (M9)
Komentar