Pasca Demo Ratusan Pelajar Dipulangkan oleh Kapolda Jatim

Detiknews.id Surabaya – Berada di Ditreskrimum Polda Jatim Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya, ratusan pelajar yang diamankan dan dilakukan pendataan. Ini kejadian pasca aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Diduga ratusan orang ini telah membuat onar dan bertindak anarkis pada waktu demo menolak UU Cipta Kerja.

Ratusan orang tua juga sudah terlihat antri ingin menjemput anak mereka untuk bisa kembali pulang ke rumah. Mulai jumat pagi hingga sore, mereka masih menunggu giliran untuk dilakukan pendataan terlebih dahulu oleh polisi.

Ini secara langsung dilihat oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. M. Fadil Imran M.Si. Proses pemeriksaan terhadap ratusan pemuda yang telah diamankan setelah menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, kemarin.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. M. Fadil Imran M.Si menuturkan, bahwa Polda akan memulangkan mereka yang sudah ditangkap oleh pihak kepolisian. Setelah melakukan aksi unjuk rasa kemarin sore.

“Mereka yang ditangkap ini kebanyakan masih pelajar, baik Mahasiswa maupun masih sekolah. Polri mempersilahkan bagi siapapun untuk mengutarakan dan menyampaikan aspirasi ke publik. Namun, jika ada yang melakukan tindakan anarkis, Polri tidak akan berikan toleransi bagi siapapun dan akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tuturnya.

Lanjut Kapolda, saya akan pulangkan mereka yang sudah kita amankan, dan akan dikembalikan ke orang tua.

“Namun saya tidak akan beri toleransi bagi siapapun, jika terbukti melakukan tindakan anarkis,” kata Kapolda Jatim, Irjen Fadil Imran, Jumat sore (09/10/2020).

Menurut Kapolda, mereka telah diduga sebagai pembuat onar maupun provokasi saat aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.

“Pihaknya akan memberi tindakan tegas, banyak fasilitas umum yang rusak, seperti melakukan pembakaran fasum, bahkan ada yang merusak mobil polisi dan milik masyarakat umum,” tegasnya.

Kapolda menambahkan, saya akan proses hukum bagi mereka yang melakukan pengerusakan fasum dan memprovokasi terjadinya kericuhan saat demo di Grahadi.

“Karena saya yakin yang melakukan pengerusakan bukan mahasiswa dan pelajar, namun ada kelompok lain yang sengaja memprovokasi,” tambah Kapolda.

Saya berharap, setelah ratusan pelajar ini kita serahkan dan kembalikan ke orang tua. Mereka bisa dilakukan pembinaan lebih baik dan diberi nasehat. Selain itu, Polda juga telah melakukan Rapid Test dan Swab Test terhadap ratusan orang yang sudah diamanakan. Hal ini sebagai bentuk antisipasi penyebaran covid-19.

“Saya harap orang tua nanti bisa memberi nasehat kepada anak anaknya, agar tidak ikut dalam aksi apapun jika memang tidak mengerti maksud dan tujuannya. Selain itu, kita lakukan rapid dan swab sebagai bentuk antisipasi penyebaran covid-19,” ucapnya.

Setelah menemui ratusan orang tua, Kapolda membagikan masker kepada orang tua dan juga memberikan vitamin. Kebijakan Polda Jatim ini sebagai bentuk, institusi Polri peduli akan keinginan masyarakat. (M9)

Komentar

Berita Terkait