Kyai Santri Wonogiri Deklarasi Dukung Jokowi – Ma’ruf Amin

Detiknews.id – Dukungan kepada Joko Widodo – Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terus mengalir. Kali ini datang dari kalangan santri di Kabupaten Wonogiri.

Bertempat di Gedung Sastro Hartono, Dusun Patuk Lor RT01/01 Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Minggu (17/3/2019) pukul 10.00 WIB – 13.15 WIB dilaksanakan kegiatan Deklarasi Santri Sang Kyai di Kabupaten Wonogiri untuk Kemenangan Jokowi – Ma’ruf Amin. Massa yang hadir sekira 2000 orang.

Mereka yang datang, di antaranya dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wonogiri, pengurus dan warga MWC NU se Kabupaten Wonogiri, Tokoh NU di masing-masing desa atau dusun di Wonogiri, para kyai kampung, takmir masjid desa atau dusun.

Ketua Panitia, Dedy Yunanta Adiwijaya, mengatakan mereka sudah mantap mendukung pemimpin negara dari kyai, yakni K.H. Ma’ruf Amin, semoga semua santri juga mendukung Jokowi – Ma’ruf.

Baca Juga
Tokoh Banua Deklarasi Damai Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI

“Jika bukan kyai yang memimpin negara Indonesia, jangan harap negara bisa aman dan khusyuk saat menjalankan ibadah,” ungkap Dedy.

Sesepuh NU Kabupaten Wonogiri, K.H. Sutrisno Yusuf yang juga Pimpinan Ponpes Sunan Gunung Jati Kismantoro, mengatakan pihaknya mantap mendukung Jokowi – Ma’ruf berdasarkan beberapa pertimbangan dan keyakinan.

Di antaranya; negara Indonesia, Pancasila dan UUD 1945 akan tetap tegak jika dipimpin kyai, yakni Kyai Ma’ruf Amin yang mendampingi Jokowi.
“Salah satu kunci kuatnya yaitu santri jangan putus dengan kyai dan kyai jangan meninggalkan santri,” kata dia.

Dia menambahkan, sesuai Ahlu Sunah wal Jama’ah, sebagai umat Islam warga NU harus berpegang teguh kepada ajaran Nabi Muhammad SAW, Sunah Rasulullah SAW, ajaran sahabat Nabi, Kyai, Ahli Fiqih dan Ulama.

Baca Juga
Damailah Indonesia Ku, Kapolres Hadiri Doa Umat Kristiani Kota Palangkaraya

“Paslon Jokowi – Ma’ruf Amin harus kita dukung sebab beliau sebagai Presiden sudah menegakkan ajaran agama, yaitu membubarkan HTI, mendeklarasikan dan menetapkan Hari Santri dan yang sebentar lagi akan membuat undang-undang tentang Pesantren, di mana akan ada payung hukum tentang pesantren sehingga pesantren dan negara tidak bisa lepas,” bebernya.

Pihaknya juga mewanti-wanti persoalan yang sedang marak, yakni hoax alias berita bohong. Sebab itu adalah dosa besar. Kasat Korcab Banser Kabupaten Wonogiri, Agus Mukriyono, mengatakan akhir-akhir ini banyak hoax, maka harus disikapi dengan tabayun dengan sharing kepada ustaz maupun kyai kita terkait kebenaran berita itu.

Pihaknya mengajak khalayak untuk tidak mudah percaya dan gampang menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya.

“Berita hoax yang akhir ini adalah berita menyerang masjid masjid NU kita sehingga kita terpecah belah dan musuh dengan mudah menyerang menguasai negara,” kata dia.

Baca Juga
Deklarasi Madura Produktif Tanpa Narkoba Dihadiri Forkopimda Jatim

Secara khusus, Agus mengatakan, banyak sekali berita hoax yang menyerang Jokowi, misalnya jika beliau menjadi Presiden lagi, maka ulama dan kyai akan dikriminalisasi.
“Tapi kenyataannya Pak Jokowi mengajak K.H. Ma’ruf Amin menjadi wapres,” lanjutnya.

Berita hoax lainnya terkait Jokowi jika jadi Presiden lagi adalah akan ada pengaturan tentang suara azan, diatur pengerasnya agar pelan. Jokowi juga dituduh PKI, keturunan Tionghoa, tapi itu adalah hoax, sebab beliau asli orang Jawa, orang Solo.

“Sebagai warga NU, harus pandai menyikapi berita hoax, jangan mudah menyebarkan berita yang belum jelas, dan jangan membalas hoax dengan berita hoax lainnya,” tegasnya.

Pewarta : Daniel

Komentar

Berita Terkait