Detiknews.id Magetan – Dalam rangka mewujudkan sinergitas dari berbagai pihak, Bupati Magetan, Dr. Drs. H. Suprawoto, SH.,M.Si melakukan pencanangan secara resmi, didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd. Bertujuan mengatasi permasalahan dampak Kependudukan melalui jalur Formal, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Magetan mencanangkan Sekolah Siaga Kependudukan di SMPN 1 Magetan.
Hadir juga, Kepala Dinas PPKBPP Kabupaten Magetan, Ibu Dra Furiana Kartini, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Magetan, Bapak Drs. Suwata, M.Si, Kepala Sekolah SMPN 1 Magetan, Ibu Dra. Hj. Titik Sudarti Suprawoto, M.Pd, Kepala Sekolah SMK N 1 Magetan, Bapak Drs.Budiyono, M.Pd, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Uni Hidayati, ST, MM , Guru SMPN 1 Magetan dan SMK N 1 Magetan serta Penyuluh KB Kabupaten Magetan.
Dalam sambutanya Kepala BKKBN Jatim, Bapak Sukaryo Teguh mengatakan, kami menyambut baik pencanangan kegiatan tersebut meskipun dalam keterbatasan karena masih di tengah Pandemi Covid-19.
“Sekolah Siaga Kependudukan yang dicanangkan pertama kali pada Tahun 2014 adalah implementasi Pendidikan Kependudukan melalui Jalur Formal, yang mengintegrasikan materi kependudukan, Keluarga Berencana ke dalam mata pelajaran sesuai pokok bahasan sehingga bukan mata pelajaran baru, tidak menambah jam pelajaran, tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar dan mempertajam materi yang di bahas,” jelasnya.
Masih dengan Pak Teguh, pemahaman tentang Kependudukan harus lebih komprehensif mulai dari para remaja, baik mengenai komposisi penduduk, kualitas penduduk, mobilitas penduduk, dan hal-hal lain yang menyangkut Kependudukan.
“Untuk Jawa Timur sendiri saat ini telah terbentuk 92 (sembilan puluh dua) Sekolah Siaga Kependudukan, SSK di magetan ini sangat istimewa karena diinisiasi oleh Pemerintah Kabuoaten Magetan, saya mengapresiasi kepada SMP Negeri 1 Magetan dan SMK Negeri 1 Magetan yang menginisiasi Sekolah Kependudukan ini melalui dukungan dana Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Lanjut Pak Teguh, saat ini masih banyak masalah Kependudukan di Jawa Timur. Jumlah Penduduk di Jawa Timur berada di urutan ke-2 teresar di Indonesia setelah Jawa Barat, akan tetapi Jawa Timur berada pada peringkat 15 se-Indonesia. Kesenjangan itulah agaknya sebagai salah satu faktor belum tercapainya tujuan Pembangunan secara optimal di Jawa Timur.
“Kita masih dihadapkan tantangan Kependudukan di Jawa Timur, selain jumlah penduduk yang banyak, kita juga dihadapkan bajwa rata-rata lamanya sekolah penduduk di Jawa Timur masih di angka 7 tahun artinya kurang lebih rata-rata pendidikan di Jawa Timur hanya di jenjang SMP, selain itu 27,6 persen penduduk masih masuk kategori stunting, ini sangat mengkhawatirkan karena di masa depan bisa jadi balita ini akan menjadi remaja yang bertanggung jawab dalam kemajuan Bangsa Ini”, lanjut Pak Teguh.
Pak Teguh menambahkan, untuk itu pemahaman mengenai kependudukan ini harus ditanamkan kepada remaja sejak dini, sehingga ketika mereka menjadi dewasa dan mungkin beberapa di antara kalian akan menjadi tokoh masyarakat maka pengetahuan tentang kependudukan ini bisa dijadikan landasan dalam pengambilan kebijakan.
“Saya yakin dengan generasi yang memahami apa itu kependudukan dengan baik bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar di masa yang akan datang”, tandas pak Teguh. Selasa (24/11/2020)
Sementara itu Bupati Magetan, Dr. Drs. H. Suprawoto, SH., M.Si, kami mendukung penuh penerapan program kependudukan di tingkat pendidikan formal khususnya di Kabupaten Magetan, mengingat laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten magetan terus meningkat.
“Saya selaku Bupati menyambut baik kegiatan pencanangan ini. Kami berharap diikuti sekolah-sekolah lain. Ini harus dilakukan program ini wajib dan penting di lakukan”, tegas Suprawoto.
Pak Suprawoto juga menyebut bahwa perencanaan sangat penting dalam meraih sebuah kesuksesan.
“Tagline BKKBN itu Berencana itu keren, saya percaya ini dan sangat memegang prinsip tersebut, itu adalah hal bagus. Saya semenjak menikah dan punya anak sudah saya rencanakan, jarak antara anak yang satu dan yang lain juga saya atur. Saya ingin anak-anak saya menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul yang mampu memberikan sumbangsih yang besar kepada Negara, terutama dalam pengabdiannya kepada masyarakat”, tambahnya.
Di akhir sambutannya Bupati Magetan tersebut mengungkapkan pentingnya pembangunan Sumber Daya Manusia di era sekarang ini dimana salah satunya adalah melalui pennguatan pengetahuan Kependudukan kepada remaja di dalam pendidikan formal.
“Sudah bukan waktunya kita berbulan madu dengan sumber daya alam tetapi kita harus mulai menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui Sekolah Siaga Kependudukan ini kita mampu menanamkan nilai nilai mengenai kependudukan sejak dini”, pungkasnya
Selain itu, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Magetan melakukan pencanangan Sekolah Siaga Kependudukan di SMP Negeri 1 Magetan dan SMK Negeri 1 Magetan yang ditandai dengan MoU bersama Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Magetan.
Hingga Tahun 2020 di Kabupaten Magetan telah terdapat 3 (tiga) Sekolah Siaga Kependudukan setelah sebelumnya telah ditetapkan di SMAN 1 Magetan. (M9)
Komentar