Detiknews.id Surabaya – Desainer Unesa Dr. Sn. Inty Nahari, M.Ds, adalah Dosen Prodi S1 Pendidikan Tata Busana. Hadir ikut menyemarakkan Etnura Fashion Festival. Dengan tema Kepompong, mengangkat Fashion sebagai sebuah metaforsis karya dalam stadium ketiga.
![](https://detiknews.id/wp-content/uploads/2025/02/Screenshot_20250215_131347_Gallery.jpg)
Kepompong, filosofi dalam fashion menurut Inty. Yaitu, fase pengolahan serat alam menjadi wastra tenun dan busana. Dalam cocoon cutting hingga akhirnya terealisasi karya dalam Fashion Sustainable, menjadi sebuah Fashion berkelanjutan.
Inty menjelaskan, pihaknya seperti biasanya. Dalam apresiasi karyanya, tentang tenun dan mulai dari hasil penelitian, dari serat alam seperti nanas madu, menjadi kain tenun karena saya mengexplore teksturnya.
“Tenun itu saya explore beragam tenunannya, dan tenun itu kalau dipotong susah. Jadi hanyalah lembaran kain, tidak saya potong tetapi saya jahit. Ada juga yang saya potong yang seratnya tidak susah dalam proses pembuatan,” jelasnya.
Menurutnya, hari ini mengeluarkan 3 model look, 2 cowok dan 1 cewek. Selain itu, ia juga melaksanakan pelantikan di Etnura sebagai anggota baru.
“Saya yang mengeluarkan 3 model dan 1 sama miyus (membawa nuansa serat, hingga menjadi tenun. Kemudian modelnya sudah menjadi baju),” tuturnya.
Selain itu, ditambahkan oleh Inty, tren mode dan warna yang ditampilkan mayoritas warna soft.
“Saya mengeluarkan desain dengan di dominasi warna soft. Seperti putih, abu-abu dan cerah. Untuk bahannya, saya membuat sendiri dari tenun. Karena tenun prosesnya simpel, sedangkan yang belum saya explor saya proses finising dengan batik,” pungkasnya. (M9)
Komentar