Spesialis Maling Motor, Ditembak Mati Unit Resmob Polrestabes Surabaya

Detiknews.id Suaranya – Muhammad Tuki tersungkur saat dikejar anggota Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya. Maling motor asal Sampang, Madura itu masih nekat melawan petugas dengan sebilah golok. Karena membahayakan, polisi menembak mati bandit spesialis motor itu.

Penangkapan pria kelahiran 1985 itu terjadi dini hari. Tuki dilumpuhkan setelah mencuri motor milik Ovi Abianto, warga Lamongan yang indekos di daerah Tambak Asri. Kondisi motor bernopol S 2096 LN itu sudah dikunci stang, tapi saya tidak tahu kalau motor saya hilang,” kata Ovi (25).

Pagi-pagi kemarin, kamar kosnya didatangi dua anggota Resmob. Anggota polisi berpakaian preman datang mengabarkan bahwa pelaku yang mencuri motor tersebut sudah ditangkap dan ditembak mati.

”Dari situ saya baru tahu kalau motor saya dicuri,” terangnya.

Kapolrestabes Surabaya Kombespol Sandi Nugroho mengatakan, tersangka memang sudah berstatus buron. Anggota Unit Resmob sedang mencari keberadaannya sejak akhir 2018.

”Saat patroli hunting, ada informasi bahwa yang bersangkutan sedang beredar di wilayah Surabaya,” jelasnya.

Senin malam, berdasarkan informasi masyarakat bahwa tersangka sedang beredar di daerah Tambak Asri. Tersangka juga masuk ke salah satu kos-kosan dan keluar dengan membawa motor matic warna merah. Anggota Resmob yang sedang berkeliling bergerak ke lokasi langsung melakukan pengejaran. Tersangka berhasil dikejar dan ditemukan di daerah Rangkah.

Menurut Sandi, anggota sempat memberikan tembakan peringatan. Namun, hal itu tidak membuat tersangka berhenti. Karena itu, motor yang dipakai tersangka terpaksa ditabrak. Tersangka sempat terjatuh ke jalan. Satu orang temannya berhasil kabur.

” Anggota sudah mengacungkan senjata api. Namun, tersangka justru mengambil golok yang sudah disimpan di balik celananya. Senjata tajam itu berkali-kali diayunkan ke arah anggota. Karena dianggap membahayakan, kita beri tindakan tegas dan terukur (tembak mati, Red),” ungkapnya. Selasa (02/07/2019)

Sandi menambahkan, tersangka sudah 15 kali beraksi di lokasi yang berbeda. Itu terhitung mulai Oktober 2018 sampai Senin malam kemarin. Dengan menggunakan kunci T untuk merusak rumah kunci motor yang menjadi target.

” Anggota sudah menyelidiki kelompok bandit spesialis motor yang terkait kelompok tersngka. Selain satu orang yang berhasil kabur, ada dua nama lagi yang sudah dimasukkan daftar pencarian orang (DPO). Ini kelompok yang berbeda dengan yang ditembak (mati, Red) sebelumnya,” katanya.

Foto : Barang bukti yang disita petugas – detiknewsid/m9

Ditempat yang sama, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menyatakan tersangka sejatinya bukan residivis. Namun, aksinya dalam mencuri motor sudah malang melintang dan justru temannya yang buron itu yang residivis.

“Latar belakang tersangka memang belum diketahui secara utuh. Namun, informasinya, tersangka memang tidak punya pekerjaan tetap di Sampang. Dari keterangan beberapa orang saksi, tersangka dikenal jarang pulang ke rumah,” pungkasnya.

Tindakan tegas ini sekaligus pesan bagi pelaku yang lain. Silahkan melakukan kejahatan di Surabaya. Tapi, risikonya, pasti akan kami tindak tegas (tembak mati, Red). Kalau tidak mau ditembak, jangan mengganggu kamtibmas di Surabaya. Apapun bentuk kejahatan di wilayah hukum Polrestabes Surabaya, pasti akan tertangkap. (M9)

Comment

Berita Terkait