Vaksinasi Basis Mahasiswa, Forkopimda Jatim Cek di Universitas Brawijaya Malang

Detiknews.id Malang – Dalam rangka mendukung program pemerintah, membentuk herd immunity khususnya di lingkungan mahasiswa. Forkopimda Jawa Timur terus kejar capaian target vaksinasi. Kali ini sebanyak 2000 dosis vaksinasi di salurkan untuk Mahasiswa di Universitas Brawijaya (UB) dan Masyarakat Malang Raya. Kegiatan di Gedung Samanta Krida Universitas Brawijaya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta bersama Pejabat Utama Polda Jatim, Sabtu siang melakukan pengecekan pelaksanaan Vaksinasi sebanyak 2.000 dosis, untuk mahasiswa Universitas Brawijaya dan Masyarakat Malang Raya.

Kegiatan diawali dengan pengecekan vaksinasi dengan didampingi oleh Rektor Universitas Brawijaya dan Forkopimda Kota Malang, mulai dari tahapan Screening, Pendaftaran, Vaksinasi dan Observasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, dari kinerja 38 Kabupaten /Kota di Jawa Timur, sinergitas dengan seluruh elemen strategis di Jawa Timur.

“Kegiatan Vaksinasi ini dibantu oleh 98 tenaga kesehatan gabungan dari TNI Polri, Dinkes Malang serta relawan dari Kemahasiswaan dan RS Universitas Brawijaya,” tuturnya.

Lanjut Gubernur, per tanggal 15 kemarin sudah 37 Kabupaten /kota di Jawa Timur itu zona kuning, kalau zona kuning itu artinya resiko rendah, tinggal satu yang zona orange, zona orange adalah resiko sedang, itu adalah Kota Blitar. Tapi kita sudah mengkoordinasikan semoga Kota Blitar terus membaik, yang zona kuning sudah bisa menjadi zona hijau dalam seminggu terakhir, ada 21 kabupaten Kota yang angka kematian hariannya sudah nol.

“Artinya, Insyaallah semua sudah bisa terkontrol terkendali, maka sekarang saya mohon semuanya tetap jaga protokol kesehatan. Tetap melakukan percepatan vaksinasi, tidak boleh ada yang kendor, tidak boleh ada yang lengah,” ujar Gubernur Jatim didampingi Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim.

Lanjut Khofifah menjelaskan, level 1 sekarang ini di Jawa Timur ada 10 Kabupaten /kota. Level 2 ada 26 Kabupaten /kota.

“Sehingga tinggal 2 yang masuk level 3, maka semuanya justru harus sangat waspada jangan sampai lengah, jangan sampai longgar, karena pada saat yang sama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah mulai dilaksanakan,” terangnya.

Gubernur menambahkan, pembelajaran tatap muka secara terbatas sudah mulai dilakukan. Pembukaan wisata sudah mulai dilakukan secara terbatas bertahap. Lalu mall sudah mulai dibuka terbatas bertahap. Restoran-restoran yang dulu 20 menit, 30 menit sudah 1 jam.

“Tetaplah menjaga protokol kesehatan dengan ketat di seluruh lini. Nah sekarang ini kita harus memaksimalkan vaksinasi terutama di titik-titik yang memang harus kita dorong bersama,” pungkas Gubernur Jatim saat berkunjung di Universitas Brawijaya Malang bersama Forkompimda. (M9)

Komentar

Berita Terkait