Detiknews.id Surabaya – Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin, didampingi Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) Unair, Dr. Dian Ekowati, S.E., M.Si., M.AppCom (OrgChg)., Ph.D. Menyebutkan tentang capaian Unair Surabaya, dalam peringkat QS World University Rankings (WUR) 2025, masuk posisi 287 besar dunia, Kamis (19/06/2025).
Unair menyebutkan posisi 287 QS WUR 2025. Ditahun sebelumnya, tercatat diperingkat 308. Selain itu, juga tercatat prestasi di Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2025, peringkat ke-9 di dunia. Ini merupakan kado luar biasa, membuktikan sukses di dunia pendidikan kedepannya. Ini merupakan kerja keras, dan dedikasi seluruh civitas academica Unair secara berkelanjutan.
“Alhamdulillah, ini adalah kado untuk Unair dan juga untuk rektor sebelumnya. Tahun lalu kita berada di peringkat 300-an dunia, dan tahun ini sudah mencapai 287 dunia. Ini merupakan langkah awal dari target saya untuk membawa Unair menembus posisi 200 besar, dalam lima tahun ke depan,” tutur Rektor Unair, Prof. Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin., di Surabaya, Jatim.
Menurutnya, capaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan dedikasi seluruh civitas academica Unair secara berkelanjutan. Salah satu faktor utama peningkatan peringkat adalah lonjakan jumlah publikasi ilmiah Unair yang terindeks Scopus.
“Saat pertama menjabat pada 2015, jumlah publikasi kami hanya sekitar 150 per tahun. Namun dalam lima tahun terakhir, sudah mencapai 3.200 publikasi per tahun,” terangnya.
Menurutnya, peningkatan publikasi ini, berpengaruh langsung terhadap reputasi akademik, dan peningkatan jumlah guru besar di lingkungan Unair.
“Kami akan terus melakukan evaluasi demi mencapai target reputasi global yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Selain dalam QS WUR, Unair juga mencetak prestasi dalam Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2025. Yaitu, pemeringkatan berdasarkan pencapaian kampus terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Dalam kategori ini, Unair menduduki peringkat ke-9 dunia dan menjadi yang terbaik di Indonesia.
Senada dengan, Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) Unair, Dr. Dian Ekowati, S.E., M.Si., M.AppCom (OrgChg)., Ph.D., menjelaskan, indikator yang digunakan QS WUR berbeda dengan THE Impact Rankings.
“QS lebih banyak menilai dari sisi akademik, reputasi institusi, hingga publikasi, dengan bobot sekitar 50–60 persen. Sementara, THE Impact menilai implementasi nyata kampus terhadap SDGs, yang bahkan harus dapat diakses publik,” katanya.
Dr Dian menambahkan, THE Impact mengharuskan pelaporan capaian pada 17 indikator SDGs. Sementara QS WUR fokus pada sekitar 9 hingga 10 indikator utama. Termasuk academic reputation, citations per faculty, dan international outlook.
“Intinya, semua kembali pada bagaimana Unair memperbaiki dan memperkuat proses bisnis internalnya, untuk menjawab tantangan global. Kami optimistis, posisi Unair akan terus menguat di tingkat dunia,” pungkas Dr. Dian. (M9)
Komentar