Sinergitas BKKBN Jawa Timur dan Pemprov, Tangani Drop Out KB di Pandemi Covid-19

Detiknews.id Sidoarjo – Sinergitas BKKBN Jawa Timur dengan Pemprov Jawa Timur dalam rangka menginisiasi budaya KB di masa Pandemi Covid-19 bisa berjalan kembali normal untuk kesejahteraan masyarakat. Para Penyuluh KB menggelar temu bareng untuk koordinasi memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat terkait KB di Jatim. Kegiatan BKKBN Jatim temu bareng dengan Penyuluh KB, berada di Hotel Luminor Jalan Pahlawan Jetis Sidoarjo.

Usai kegiatan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, seluruh program KB di Jatim bisa termonitor dengan baik. Sehingga bisa diketahui titik mana saja yang bisa disinergikan. Antara kanwil BKKBN dan Pemprov Jatim. Kami mulai menyambung secara vertikal, BPJS ketenaga kerjasama, dan lainnya. BPS melakukan kunker akan menjadi satu kesatuan akan menjadikan hasil yang lebih bagus.

”Terkait penurunan aseptor, nikah dini mari kita lakukan sosialisasi, edukasi maupun konseling melalui program pendidikan terkait ibu hamil dan menyusui terutama pada saat persalinan. Ini kerjasama BKKBN dengan Rumah Sakit Rujukan. Artinya sinergitas bisa dikuatkan melalui Ikatan penyuluh KB,” jelasnya.

Sukaryo Teguh Santoso, Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Jatim, menuturkan ini sangat luar biasa dukungan pemprov. Dengan mengutamakan protokol kesehatan, menyadarkan keluarga dengan melindungi keluarga akan bahaya Covid-19

”Total 2000 penyuluh KB kalau dengan PNS 2400. Pemerintah telah melakukan penerimaan pegawai sejumlah 450. Untuk kehamilan direncanakan dengan baik, agar ibunya sehat dan bayinya juga sehat. Hasil survey kinerja 14, 4 persen di tahun 2019,” tuturnya. Rabu (30/09/2020)

Sinergitas BKKBN Jatim dan Pemprov Jatim / M9

Menurut Teguh, survei daring pada saat diselenggarakan pada akhir bulan April hingga pertengahan bulan Mei dengan responden 20.680 (95,8 persen) keluarga ini menunjukkan gejala stress nah ini mengkhawatirkan sekali terhadap program KB.

”Selama pandemi ini ternyata signifikan terhadap kenaikan drop out KB saat ini di Jawa timur kurang lebih data terakhir pada bulan Juli 10,46 persen. Peserta KB yang drop out itu semua karena ibu Gubernur menerapkan stay at home,” urainya.

Menurut Teguh, Kepala KB Jawa Timur KB Kota Kabupaten sosialisasi Program Bangga Kencana kepada masyarakat. Untuk Responden sejumlah 290 ribu menghawatirkan akan program drop out KB yang naik signifikan 10,46 persen. Efek stay at home, kehamilan yang ada sejumlah 14,5 persen.

”Terimakasih kepada ibu Gubernur untuk memantapkan program akibat Covid-19. Ini membuat dampak bagi masyarakat seperti ekonomi. Ini program jangka panjang program Bangga Kencana. BKKBN misinya melindungi keluarga dari Covid-19. Dan antisipasi kehamilan secara dini, ” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait