RSIA Kendangsari Surabaya Sosialisasi Tentang AKI dan Stunting, dr Alfin : Pentingnya PHBS

Detiknews.id Surabaya – Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kendangsari Surabaya. Mendapat penghargaan dari Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Surabaya. Pasalnya, melalui dr. Alfin Firasy Mufid, Sp.OG,.M.Ked.Klin sebagai Dokter Spesialis Kandungan di RSIA Kendangsari Surabaya telah berhasil menekan angka AKI dan stunting. Dengan sosialisasi pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) setiap keluarga untuk menghindari atau menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Stunting.

Penurunan AKI dan Stunting menjadi salah satu perhatian khusus Pemerintah Indonesia yang artinya kedua masalah tersebut merupakan proyek strategis yang akan melibatkan kementerian lembaga, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.

dr. Alfin Firasy Mufid, Sp.OG,.M.Ked.Klin, Dokter Spesialis Kandungan di RSIA Kendangsari Surabaya menjelaskan, penurunan AKI dan Stunting ini merupakan kesempatan bagi kita bersama untuk bekerja keras agar sektor lain betul-betul fokus dan terlibat dalam menjalankan upaya strategis ini.

“Ada 4 penyebab tinggi AKI ini, adalah Preeklamsia – Eklamsia, Perdarahan, Infeksi, Penyakit yang memberat pada saat kehamilan, dan saat ini terdapat upaya dari pemerintah khususnya kementerian kesehatan untuk menurunkan faktor-faktor resiko tersebut, diantaranya mendistribusikan alat USG ke setiap puskesmas di pedesaan,“ jelasnya saat mengisi talk show kesehatan pada acara IIDI.

RSIA Kendangsari Surabaya mendapatkan penghargaan dari IIDI Surabaya / M9

Menurutnya, ini bertujuan agar bisa mendeteksi dini ibu hamil dengan hipertensi, dan menindaklanjuti kasus ibu hamil dengan perdarahan, dan nantinya USG ini akan bisa dioperasikan oleh dokter umum di setiap puskesmas.

“Namun strategi-strategi ini tidak akan berjalan dengan maksimal jika tidak di bantu dorongan dari semua pihak. Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh setiap keluarga untuk menghindari atau menurunkan AKI. Diantaranya, Keluarga Berencana, ANC yang berkualitas, Pertolongan persalinan oleh tenaga terampil, Pelayanan obstetri emergensi, Pelayanan nifas bagi ibu dan bayi,” tutur dr. Alfin.

dr. alfin juga memaparkan stunting yang masih harus diperhatikan lebih, khususnya di Surabaya meskipun terdapat penurunan sebanyak 24 persen pada tahun 2021 dan 4,8 persen di tahun 2022. Namun hal ini bukan semata-mata hal yang perlu dibanggakan karena masih terdapat angkat prosentase kejadian stunting yang masih ada.

“Adapun jenis stunting yang ayah bunda serta keluarga harus di ketahui soal stunting ini di antaranya dapat dicegah, bukan factor genetik, 1000 HPK (Hari Pertama Kelahiran) dapat ditangani, perbanyak konsumsi Zink, aktifitas melompat, kemandirian keluarga (Pendampingan), perubahan perilaku, emosional demonstrasi, revitalisasi Posyandu, meja IV dan penyegaran kader,” ungkapnya.

Lanjut dr. Alfin, masa pertumbuhan anak dimulai dari kehidupan janin selama 9 bulan (270 hari) dikandungan hingga seorang anak berusia 2 tahun (730 hari), pada rentan waktu itu orang tua harus wajib memenuhi kebutuhan kesehatan dan gizinya itu kenapa perhitungan 1000 HPK ( Hari Pertama Kelahiran ) itu sangatlah penting sekali.

“Berbicara soal gizi ada 4 pilar penting yang harus keluarga tahu. Yaitu dengan
mengonsumsi aneka ragam pangan,
membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan aktivitas fisik (minimal 30 menit per hari) dan memantau berat badan (status gizi) secara teratur,” terangnya.

dr. Alfin juga memberikan tips dalam susunan makanan apa saja yang harus di ketahui masyarakat. Siapa yang akan mengkonsumsi makanan tersebut (bayi, balita, anak sekolah, remaja, dewasa, lansia)

Untuk nilai gizi, sangat penting pemilihan bahan makanan. Diutamakan yang memiliki nilai gizi tinggi disesuaikan dengan masalah gizi yang ada. Seperti variasi masakan kumpulkan dari berbagai jenis makanan (kelompok lauk, sayur dan buah). Selain itu keserasian warna, komposisi, konsistensi makanan.

Untuk ketersediaan bahan makanan jangan menyusun menu yang menggunakan bahan makanan yang susah didapat (langka). Untuk harga dalam menyusun menu harus disesuaikan dengan anggaran yang ada. Menu yang seimbang tidak harus mahal. (M9)

Komentar

Berita Terkait