Prokes Ketat Bentuk Sinergitas Forkopimda Jatim Tekan Covid-19 di Bangkalan

Detiknews.id Bangkalan – Turunnya angka Covid-19 di Bangkalan, merupakan bentuk sinergitas dan kekompakan Forkopimda Jatim. Antara lain Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta. Selain itu kesadaran masyarakat dalam disiplin menghadapi pandemi Covid-19 di Jawa Timur dan khususnya di Kabupaten Bangkalan.

Gubernur Jatim menuturkan, hal ini terbukti dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan beberapa waktu ini seperti mengunjungi pelaksanaan vaksinasi, pembagian masker dan sembako sambil memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penerapan Protokol Kesehatan.

“Seperti penerapan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, dan Mengurangi mobilitas), pelaksanaan program 3T (Testing, Tracing dan Treatment) dan rapat kordinasi guna menemukan solusi bersama,” tuturnya. Minggu (13/06/2021)

Masih dengan Gubernur. Selain itu, upaya mitigasi yang dilakukan Forkopimda Jatim berkolaborai dengan Forkopimda Kabupaten Bangkalan serta kota Surabaya dalam melakukan penyekatan diperbatasan baik sebelum maupun sesudah Jembatan Suramadu.

“Kendati demikian, ini kerja keras bersama upaya yang dilakukan oleh Forkopimda Jawa Timur dalam penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Bangkalan,” jelasnya.

Menurut Gubernur, tidaklah dapat berjalan maksimal dalam menekan laju pertambahan angka aktif covid-19 bila tidak dibantu oleh kesadaran masyarakat dalam mematuhi prokes 5M, pelaksanaan swab untuk mendeteksi diri dari penularan Covid-19 dan program vaksinasi.

“Untuk itu dari Forkopimda Jawa timur berharap masyarakat Jawa timur pada umumnya dan khususnya warga Bangkalan mengikuti himbauan pemerintah maupun tokoh agama dan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin menerapkan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, dan Mengurangi mobilitas) dan bersedia menjalankan program 3T (Testing, Tracing dan Treatment) sehingga kita dapat memutus mata rantai Covid-19 di Jawa Timur dan perekonomian dapat kembali bangkit,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait