Polemik Limbah Avalan, Puluhan Warga Mojoparon Demo PT Crestec

Detiknews.id Pasuruan – Limbah Avalan yang dikelola CV. Wahyu Putra menjadi polemik. Pasalnya, selama ini telah di ambil alih oleh pihak Desa Mojoparon dari PT. Crestec. Namun, tanpa sepengetahuan warga Mojoparon PT. Crestec telah mempunyai ikatan kontrak dengan CV. Wahyu Putra. Hal ini memicu kemarahan warga Mojoparon, sehingga melakukan demo untuk mengambil lagi Limbah Avalan untuk kesejahteraan masyarakat Mojoparon.

Warga Desa Mojoparon marah, akibatnya tidak terbendung hingga melakukan demo di depan PT. Crestec untuk meminta kembali limbah avalan untuk di kelolah sendiri biar masyarakat Mojoparon hidup makmur.

Para warga tidak puas dengan apa yang telah dilakukan PT. Crestec yang tanpa ada sepengetahuan warga malah punya ikatan kontrak dengan CV. Wahyu Putra yang selama ini kedudukannya di desa sebelah Pekoren.

“Kami tidak ingin limbah avalan ini di kelolah oleh CV. Wahyu Putra, karena selama ini warga sangat marah sering di adu domba juga di bohongi terus,” ucap Nurul warga Mojoparon.

Hasyim Koodinator Lapangan aksi demo mengatakan, sampai sekarang perwakilan dari PT. Crestec tidak mau menemui perwakilan dari warga.

“Warga tidak akan pergi sebelum ada kesepakatan dan mediasi dari perwakilan PT. Crestec,” ungkapnya.

“PT. Crestec nihil kontribusi kepada kesejahteraan warga Mojoparon, kami seolah jadi pengemis mencari pekerjaan diwilayah kami sendiri, kami berharap limbah parbrik bisa kami kelola untuk kesejahteraan warga Mojoparon,” jelasnya.

Mohammad Sholeh selaku Kepala Desa Mojoparon menegaskan, dirinya sudah 2 kali menjembatani antara warga, CV. Wahyu Putra dan PT. Crestec Indonesia, namun keduanya tak kunjung hadir, sehingga warga semakin kehilangan kesabaran, yang berujung aksi demo hari ini.

“Warga memperjuangkan agar bisa diberi lapangan pekerjaan dan bisa mengelola limbah avalan secara mandiri yang selama ini dikelola oleh orang luar wilayah Desa Mojoparon,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait