Detiknews.id Jakarta – Mitsubishi Motors selalu mengedepankan pelayanan terhadap konsumen. Kali ini melalui Rifat Helmy Sungkar atau lebih dikenal Rifat Sungkar adalah pembalap Indonesia, memberikan tip nyaman berkendara. Diantaranya, Karet pintu, Bushing, Mounting body, Karet Wiper dan pastinya Ban.
“Karet suka kurang jadi perhatian, bicara Rubber selalu omongin berapa Ban. Berapa persen bannya, padahal Rubber bukan hanya Ban. Tapi termasuk urusan karet yang ada di mobil. Karet pintu, bushing, mounting body, karet wiper dan pasti ban,” tutur Rifat Sungkar.
Lanjut Rifat, kenyamanan lain untuk Ban terutama ban terlihat. Unsur lain, rubber itu jadi penting karena menyangkut unsur safety dan kenyamanan berkendara.
“Untuk jelasnya kita masuk ke teknik bagaimana memahami soal rubber. Pertama soal ban yang paling bisa diidentifikasi dengan mudah,” lanjutnya.
Masih dengan Rifat, kita kupas soal Ban. Mengenai Ban itu sangat ringkih. Dilematis, gak semua Ban kadaluwarsa jelek. Ban bisa habis masa bertugas kalau sudah lewat batas waktu. Untuk lewati batas waktu atau tidak, usahakan begini, bannya perhatiin harus sesuai dengan tahun mobil.
“Misalnya mobil 2020, bannya harus ada informasi ditulis 20. Biasanya ada di belakang dua digit. Ban itu kalau dilihat dekat sudah terlihat apakah karetnya masih fresh atau sudah keras. Kalau keras gripmnya berarti kurang baik. Untuk mepertahankan kondisi ban, perhatian juga tekanan angin. Harus dispooring, kalau enggak disporing tingkat keausan akan berbeda,” paparnya.
Menurut Rifat, untuk ban ada yang directional atau asimetrikal, simetrikal. Ban radial biasa itu sebenarnya ban biasa yang bisa digunakan di semua titik ban. Ditemukan di kendaraan small MPV dan City Car. Otu universal.
“Ban directional itu ada petunjuknya, ada tulisan atau ke belakang arahnya, tidak boleh salah taruh. Karena griupnya tidak baik jika salah taruh. Ban directional sangat dianjurkan untuk ditukar agar keausan sama,” jelasnya.
Disinggung soal Ban Universal. Rifat menerangkan, pemasangan Ban Universal bisa crossing karena bannya bisa dipakai semua arah. Zaman sekarang APM rata-rata ban simetrikal Universal karena lebih baik buat konsumen.
“Untuk pengecekan komponen, kita fokus pada Ban, yang suka dilupakan para customer atau pengguna kendaraan adalah keadaan Ban serep. Untuk mobil yang ada ban serep, saya sarankan untuk lihat tekanan Ban, karena Ban serep walau tidak dipakai tekanannya bisa turun karena lokasi penyimpanannya naik turun atau bervariasi. Saya selalu taruh tekanan angin 35-40 untuk Nan serep. Karena belum tahu kapan bisa digunakan,” terangnya.
Terkait Wiper, Rifat mengulas bahwa untuk karet wiper yang terjadi karena musim hujan. Saya hobinya kebiasaan setelah ganti musim, saya ganti wiper, walau jarang dipakai. Sekali dipakai tidak maksimal itu sangat mengganggu. Karet wiper bisa karet biasa atau silikon tergantung keinginan.
“Untuk silikon sendiri, perawatannya lebih sulit tapi bertugas lebih baik. Namun di cuaca panas, bahan silikon tidak maksimal seperti karet,” ulasnya.
Rifat menambahkan, untuk karet pintu, triknya kalau kita kesangkut, maka karet pintu sangat berguna untuk kekedapan suara. Karet Pintu boleh dicek lem-lemnya, yang terjadi sering di bagian kanan suka melengkung karena kesangkut sama badan. Kita harus cek agar optimal kekedapan suaranya.
“Ini triknya, kita semua tahu musuh karet adalah panas. Semakin sering panas semakin gampang aus. Nah, kotoran yang menempel apalagi hujan akan membuat karet gampang keras dan efek lebih gampang getas. Maka, gunakan pembersih cairan ber-silikon. Lakukan rotasi pada ban mobil. Tekanan angin selau pastikan tidak kurang dan sesuai rekomendasi,” pungkasnya. (M9)
Komentar