Karantina Jawa Timur Lakukan Pemeriksaan 30 Ekor Sapi dan Tumbuhan

Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan

Detiknews.id Surabaya – Kantor Karantina Jawa Timur satuan pelayanan Perak, yang berada di Jalan Kalimas Baru nomer 88, Tanjung Perak Surabaya. Melakukan pemeriksaan terhadap komoditi karantina hewan, ikan, daging, telur dan tumbuhan. Salah satunya 30 ekor sapi juga dalam proses pemeriksaan.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, melakukan pemeriksaan telur yang akan dikirim ke luar daerah / M9

Karantina Jawa Timur satuan Pelayanan Perak, melakukan persiapan pelayanan perkarantinaan, sekaligus dalam rangka pengawasan dan operasi menyambut hari Raya Idul Fitri tahun 2025.

“Kami ingin memastikan bahwa pejabat karantina ini bener-bener sudah siap melakukan pelayanan, kemudian kami juga ingin memastikan bahwa semua yang diperiksa ini bebas dari HPIK,” tutur Kepala Karantina Jawa Timur, Drh. Hari Yuwono Ady, M.Si.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, melakukan pemeriksaan berbagai jenis tumbuhan, yang akan dikirim ke luar daerah / M9

Menurutnya, proses pelayanan ini akan berlangsung sampe kapan batasan akan dari pemerintah ada intervensi, untuk WFA.

“Berdasarkan instruksi pemerintah mulai tanggal 24 sampai dengan 27 ini kita diijinkan untuk melakukan WFA namun, bagi kami petugas karantina yang tentunya kita tidak sama dengan instansi lain, kita harus memastikan melakukan pemeriksaan fisik ini,” jelasnya.

Selain itu, Balai Karantina juga melakukan pemeriksaan fisik memastikan bahwa komoditi yang lewat itu aktivitas HPHK (Hama Penyakit Ikan Karantina), HPIK (Hama Penyakit Hewan Karantina), dan OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina). Ini saya sangat apresiasi kepada anggota yang melakukan pengawasan pada saat ini.

Pada saat cuti bersama pun sampai dengan tanggal 7 April temen-temen ini masih melakukan tiket pelayanan jadi itu saya mengapresiasi kepada kawan-kawan.

“Kami tetap melaksanakan tugas menjaga Jawa Timur, khususnya maupun Indonesia dari ancaman HPHK, HPIK maupun OPTK,” terangnya.

Hingga saat ini Balai Karantina masih menjaga kondusifitas, tidak ditemukan kasus-kasus atau masih semua berjalan sesuai SOP yang berlaku atau bagaimana dari barang-barang yang.

Ditambahkan Drh. Hari Yuwono Ady, seperti halnya, sapi untuk dikirim ke Banjarmasin dari Jawa Timur. Itu edang dilakukan masa karantina sambil menunggu hasil uji terhadap penyakit PMK.

“Nanti kita lihat hasilnya seperti apa, tapi kalau dari pemeriksaan fisik tadi yang kita lihat. Sepertinya tidak menimbulkan, atau tidak menunjukkan gejala klinis. Mudah-mudahan karena ini sapi merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat, dalam memenuhi daging kebutuhan daging,” tambahnya.

“Jadi, mudah-mudahan sapi yang sudah kita periksa untuk selanjutnya, dalam kondisi sehat akan kita lakukan sertifikasi untuk dilaporkan ke kantor pusat. Kalau memang nanti hasil PCR nya, hasil uji lab nya negatif ini bisa langsung kita berangkatkan,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait