Detiknews.id Surabaya – Jihad Santri Jayakan Negeri, seruan ratusan ribu santri di Hari Santri Nasional 2023 Surabaya. Ini momentum spektakuler yang dirayakan oleh semua masyarakat Indonesia untuk mengenang jasa para kaum santri bagi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hadir dalam peringatan Hari Santri Nasional 2023 Surabaya, Yaitu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Ketua DPR Puan Maharani, Kabinet Indonesia Maju, Menhan Prabowo, Mensesneg Pratikno, BUMN Eto (Erick Thohir), Mendag Zulhas (Zulkifli Hasan), Menteri Investasi Pak Bahlil Lahadalia, Panglima, Kapolri, Menpan RB Azwar Anas, Menag (Yaqut Cholil Qoumas), Kyai ulama PBNU, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Direktur Panglima Group, H.Muhibbin Billah juga Kader Ansor sekaligus Bendahara Nahdlatul Ulama saat hadir di Hari Santri bersama ulama dan pejabat menuturkan, tujuan peringatan Hari Santri Nasional adalah untuk memperingati peran santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Hari Santri Nasional pertama kali oleh kalangan pesantren untuk mengenang jasa para kaum santri bagi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tuturnya.
Lanjutnya, dengan digelarnya Hari Santri Nasional, seluruh masyarakat Indonesia berbahagia bersama mengingat, meneladani serta melanjutkan peran para ulama dan santri dalam mempertahankan NKRI.
“Jihad Santri Jayakan Negeri tema Hari Santri Nasional 2023, diperingati di Indonesia setiap tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Peringatan Hari Santri Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Muhibbin, mengutip laman resmi Kementerian Agama RI, tema ini memberi pesan untuk merayakan semangat dan dedikasi santri sebagai pahlawan-pahlawan pendidikan dan perjuangan melawan kebodohan.
“Peringatan Hari Santri Nasional biasanya dilakukan di berbagai daerah dengan kegiatan zikir, shalawat, munajat, doa bersama, serta kegiatan lainnya. Harapannya, dengan digelarnya Hari Santri Nasional mampu mengingat, meneladani serta melanjutkan peran para ulama dan santri dalam mempertahankan NKRI,” tandasnya.
Perlu diketahui bahwa Sejumlah karakter disematkan pada diri seorang santri, antara lain :
Teosentrik, yakni sebuah nilai yang didasarkan pada pandangan bahwa suatu kejadian berasal, berproses, dan kembali kepada kebenaran Allah SWT.
Sukarela, yakni yang tercermin dari kepasrahan seorang santri dalam belajar di pondok pesantren.
Kearifan, yakni bersikap sabar, rendah hati, patuh pada ketentuan hukum agama, mampu mencapai tujuan tanpa merugikan orang lain, mendatangkan manfaat bagi kepentingan bersama, termasuk juga dalam menghormati perbedaan dan keberagaman.
Kesederhanaan dan Kemandirian, ini juga karakter khas dari seorang santri yang tidak tinggi hati dan sombong walaupun berasal dari orang kaya atau keturunan bangsawan. Pesantren yang serba terbatas dari fasilitas, berperan membentuk karakter kesederhanaan dan kemandirian ini. (M9)
Komentar