Jatim Talk BI Jatim Bersama FEB Unair dan ISEI, Gelar Ejavec 2024 Solusi Ekonomi Kreatif 

Ejavec 2024

Detiknews.id Surabaya – Jatim Talk Ejavec (Road to East Java Economic Forum) 2024 inisiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim) dengan Universitas Airlangga dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Membahas tentang optimalisasi sektor ekonomi unggulan dan stabilitas harga untuk memperkuat ketahanan dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.

Ejavec 2024, lomba karya tulis ilmiah dengan sub topik antara lain, Industri pengolahan, Agrikultur, Pariwisata, Perdagangan domestik atau Internasional, Pergudangan dan transportasi (logistik) serta Inflasi dan Stabilitas harga.

Kepala Perwakilan BI Jatim Erwin Gunawan Hutapea menuturkan, tahun 2023 tahun tantangan untuk mengawal ekonomi. Stabilitas ekonomi global dipengaruhi dari suplai yang terganggu dan harga energi naik. Ini 2 faktor yang mengganggu, sehingga inflasi secara global tahun 2023 mempengaruhi ekonomi dunia tumbuh melambat 3,06 persen dibanding tahun 2022 tumbuh di 3,09 persen.

“Indonesia tahun 2023 tumbuh 5,05 persen, dipicu konsumsi domestik yang solid, investasi bangunan, penyelesaian beberapa project strategi nasional dan sinergi kebijakan baik dari pemerintah BI jatim dan seluruh stakeholders untuk terus mendorong pro-growth dengan tetap memperhatikan stabilitas nasional,” tuturnya. Selasa (26/03/2024)

Lanjutnya, inflasi secara nasional bisa terjaga di tahun 2023 diangka 2,61 persen, dibandingkan tahun 2022 diangka 5,51 persen. Dengan terjaganya pasokan ditengah elnino dibeberapa daerah, termasuk Jatim inflasi tertutup secara nasional di tahun 2023 diangka 2,61 persen dari target 3±1 persen.

“Untuk Jawa Timur tetap tumbuh positif dengan stabilitas terjaga, Jawa Timur tumbuh 4,95 persen lebih rendah daripada tahun 2022 sejumlah 5,34 persen. Motor pertumbuhan ekonomi Jawa Timur terjadi karena konsumsi yang solid, project strategi nasional dan tingkatan konsumsi NLPRT yang berjalan bersamaan dengan putaran Pemilu di akhir tahun 2023. Inflasi Jatim 2,92 persen dibawah 3 persen lebih rendah dari tahun 2022 yang tercatat inflasi Jatim 6,52 persen, separuhnya,” paparnya.

Menurut Erwin, tahun 2024 global tidak banyak perubahan, tumbuh lebih lambat dari tahun 2023. Peran Jawa Timur nomer 2 setelah Jakarta, sementara konflik geo politik masih berlanjut dan konflik laut merah berpengaruh di jalur distribusi dan ongkos transportasi yang mulai naik, inflasi global masih challange.

“Pertumbuhan ekonomi domestik di Jatim tahun 2024 cukup optimis lebih baik dari tahun 2023 dan inflasi lebih lantai. Inflasi lebih optimis 2,5 persen ± 1 untuk target Bank Indonesia dan kondisi cuaca yang baik. Pertumbuhan ekonomi berorientasi pada ekonomi domestik yang tumbuh di 4,45 persen,” jelasnya.

Ditambahkan oleh Erwin, tahun 2024 Stabilitas komoditas pangan yang terjaga, peran Jatim sangat signifikan dengan kontribusi 14 persen dari PDRB dan PDB terhadap Dosmetik, memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk menjaga stabilitas mendorong kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.

“Dengan adanya Ejavec 2024, kolaborasi Bank Indonesia dengan ISEI dan FEB Unair. Akan menghasilkan kompetisi paper yang bermanfaat. Kami berharap, paper yang ditulis lebih ke implementatif lebih bermanfaat untuk semua pemangku di Jatim. Juga strategi- strategi untuk yang memperkuat prevalensi dan hasil terbaik bagi bangsa dan negara,” paparnya.

Jatim Talk Ejavec 2024, paparan langsung dari Dr Soni Harsono SE, MSi selaku Ketua ESEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur dan Erwin Gunawan Hutapea selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.

Hadir juga 4 nara sumber, antara lain, M.Noor Nugroho Deputi selaku Kepala perwakilan BI Jatim, Vid Adrison SE, MA, PhD selaku Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI Pengurus bidang II ISEI Pusat, Rumayya Batubara, PhD selaku Koordinator Program Studi Ekonomi Pembangunan FEB Unair dan Sri Rahayu selaku Wakil Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Provinsi Jawa Timur.

Peserta bisa mendaftar secara individu ataupun kelompok. Mulai 26 Juli 2024 hingga 16 Oktober 2024. Menghadirkan Dewan Juri yang kompeten di bidangnya. Raih total hadiah puluhan juta dari Bank Indonesia. (M9)

Komentar

Berita Terkait