Hikmahbudhi Simpati Polri Terbuka dan Profesional di HUT Bhayangkara ke-76

Detiknews.id Jakarta – Polri saat ini semakin Humanis. Terbukti dengan kebijaksanaan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang terjun langsung saat ada mahasiswa yang sedang berunjuk rasa. Ini menjadikan simpati masyarakat seperti halnya Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) saat berada dalam unjuk rasa tersebut.  Sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja Polri.

Ketua Umum Hikmahbudhi, Wiryawan menuturkan, dalam mengawal penyampaian pendapat di muka umum, menurut saya mereka sudah humanis. Seperti saat aksi mahasiswa besar-besaran di DPR beberapa bulan lalu.

“Seperti yang dilakukan Kapolri yang naik ke mobil komando dan ikut berorasi di tengah mahasiswa,” tuturnya.

Menurut Wiryawan, hal ini menunjukkan Polri bersikap terbuka terhadap aspirasi mahasiswa dan menjunjung demokrasi.

Baca Juga
Sinergitas TNI Polri Semprot Disinfektan di Wilayah Polsek Duduksampeyan Gresik

“Bapak Kapolri juga turun langsung. Ini baru pertama kali ada Kapolri naik ke mobil komando massa. Saya pikir keterbukaan dan demokrasi Polri terhadap mahasiswa, kami rasakan di zaman beliau,” imbuh Wiryawan.

Lanjut Wiryawan, selain itu mulai ada perbaikan di Polri dalam hal kinerja. Terkait momen HUT Bhayangkara ke-76, Polri disebut sudah mulai kembali ke jalur yang profesional. Saat ini Polri mulai on the track meski belum sempurna. Jadi prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan. Saya pikir perlu dipertahankan.

“Selain itu, banyak oknum polisi yang dipecat usai melakukan pelanggaran. Wiryawan menyebut Polri kini terbuka terkait perilaku menyimpang anggotanya, dan sanksi terhadap oknum. Banyak masalah di internal Polri yang saat ini diselesaikan atau dalam proses penyelesaian, baik disiplin anggota maupun penegakan hukum lainnya,” terangnya.

Baca Juga
Polres Pelabuhan Tanjung Priok Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1441 Hijriah

Menurutnya, pengamatan saya, banyaknya kasus yang diungkap atau muncul di internal Polri memang dari transparan dan tegaknya penindakan yang dilakukan Polri sendiri,” jelas dia.

“Kita lihat banyak kasus-kasus anggota yang melakukan tindakan di luar aturan banyak yang dipecat, dicopot,” imbuh Wiryawan.

Ditambahkan, saya juga menyambut baik metode penyelesaian kasus yang tak melulu berakhir represif. Restorative justice, sambungnya, membuka ruang diskusi antarkedua belah pihak yang berperkara.

“Polri juga banyak menyelesaikan kasus dengan mengedepankan restorative justice, jadi ruang diskusi itu dibuka, bukan murni hanya penegakan hukum saja yang ditonjolkan. Tidak semua masalah diselesaikan dengan jalur pengadilan. Banyak sekali mediasi-mediasi yang dilakukan pihak jajaran polres maupun polda untuk menyelesaikan persoalan,” tandasnya. (M9)

Baca Juga
Kapolri : Jadilah Inspirasi Wujudkan Polri Dicintai Masyarakat, Tutup Misi Satgas Perdamaian Dunia

Komentar

Berita Terkait