Antisipasi Mudik Lebaran, Ditlantas Polda Jatim Siaga 4 Jalur Perbatasan dan 7 Titik Exit Tol

Detiknews.id Surabaya – Ditlantas Polda Jatim antisipasi kemacetan di 4 jalur perbatasan yaitu Pantura, jalur tengah yakni Bojonegoro, ketiga jalan tol, dan keempat Ngawi, Magetan, jalur selatan yakni Pacitan. Selain itu juga 7 titik exit tol, namun yang diwaspadai adalah Tol Sidoarjo, Tol Japanan, Tol Waru Gunung, Tol Singosari maupun Pandaan. Hal ini disampaikan Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Latief Usman. Ini dalam rangka memberi rasa aman terhadap masyarakat yang melakukan mudik lebaran pada tahun 2022.

Pemerintah memberi kelonggaran kepada masyarakat untuk melalukan mudik lebaran pada tahun 2022 ini. Dengan kelonggaran tersebut, Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Latief Usman, menjelaskan, pergerakan mudik di Jatim sebanyak 16 juta.

“Hasil survei moda transportasi yang digunakan paling banyak adalah mobil penumpang. Jika mobil penumpang berarti ada perjalanan jarak jauh, kemungkinan dari Jakarta, Jabar,” kata Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Latief Usman.

Kemudian kedua adalah sepeda motor. Ini yang menjadi fokus khususnya mudik selamat mengatur pola jalur yang ada di Jatim. Di Jawa Timur ada 4 jalur yang akan diantisipasi. Pertama pantura, jalur tengah yakni Bojonegoro, ketiga jalan tol, dan keempat Ngawi, Magetan, jalur selatan yakni Pacitan.

“Ini seluruhnya menuju ke arah Timur, bertumpu di Malang, Surabaya dan Banyuwangi. Tetapi Surabaya merupakan orang yang akan mudik kembali,” tambahnya.

Untuk mobil yang perlu diantisipasi adalah di Jalan tol, di tol betul betul persiapan diri ada 24 rest area yang dikelola bagi masyarakat. Dan ada 7 titik exit tol yang diwaspadai tol Sidoarjo, Tol Japanan, Waru Gunung, Singosari maupun Pandaan.

“Kita akan koordinasi dengan pengelola bagaimana tidak terjadi antrean agar tidak terjadi antrean lebih dari satu kilometer,” lanjutnya.

Selain itu yang perlu diantisipasi keselamatan mudik lebaran tahun 2022. Masyarakat yang menggunakan sepeda motor, jumlah kecelakaan di tahun 2020 dan 2021 per hari rata-rata meninggal 10 orang, dan itu saat ada pembatasan mudik lebaran.

“Nah sekarang sudah diperbolehkan, berarti saya mengharapkan betul kerjasama kita semua warga masyarakat untuk menjaga keselamatan,” lanjutnya.

Petugas sendiri untuk menjadikan pengendara tertib berlalu lintas selama mudik lebaran, nantinya akan tetap dilakukan penindakan.

“Ingat penindakan bukannya harus menilang, tilang sudah secara elektronik tidak ada tilang manual. Ada 52 E-Tle mobil yang tersebar, 72 titik E-Tle yang statis,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait