Detiknews.id Surabaya – Bank Indonesia Jawa Timur sukses berperan aktif mendukung Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2021. Dengan tema Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Melalui Digitalisasi untuk Pemulihan Ekonomi, di Regional tahun ini diselenggarakan secara Hybrid. Didukung stakeholder, capaian yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Penyelenggaraan FESyar Jawa 2021 dalam Sharia Fair telah diikuti 90 UMKM Syariah Jawa, meningkat 98,14 Persen. Kegiatan sejak tanggal 27 September hingga 2 Oktober 2021, ditutup sore hari ini.
Secara khusus dalam kegiatan Opening Ceremony Fesyar Regional Jawa 2021, mempersembahkan 4 Sinergi Pengembangan Ekosistem Ekonomi Syariah Jawa. Selain itu, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) menginjak tahun ke 8, dengan tema Magnifying Halal Industries Through Food And Fashion Markets For Economic Recovery.
Terdiri dari Sharia Fair yang diantaranya mencakup fair (offline dan online), edukasi, lomba dan business matching, dan Sharia Forum yang mencakup Seminar, Talk Show, Business Coaching dan Forum bisnis lainnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Budi Hanoto menuturkan, FESyar Jawa 2021 dalam Sharia Fair telah diikuti 90 UMKM Syariah Jawa, 42 UMKM menyuguhkan karya fashion mutakhir, 37 UMKM menyajikan Halal Food yang higienis dan sehat, serta 11 UMKM memamerkan karya Wastra berkelas. Sinergi juga melibatkan Hebitren, 10 Perbankan Syariah, 2 e-commerce, 3 Fintech Syariah, 5 PJSP, dan 4 Ziswaf.
“Meliputi, Deklarasi Rumah Kurasi untuk penguatan UMKM dan OPOP. Altawgie (Penandatanganan) Nota Kesepahaman Forum Komunikasi dan Kerjasama Hebitren se-Jawa. Penyaluran ZISWAF untuk pembiayaan UMKM produktif. Komitmen Fintech Syariah dalam pembiayaan UMKM. Selain kegiatan forum dan fair, Bank Indonesia masuk dalam Tabligh Akbar masuk rangkaian FESyar,” tuturnya.
Tokoh ulama hadir sebagai simbol semangat generasi muda, melakukan syiar islam. Seperti KH. Reza Ahmad Zahid Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, serta KH. Muhammad Abdurrahman Al Kautsar) Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Kediri. Dengan mengambil tema “Mewujudkan Kemajuan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Umat dalam Perspektif Islam”.
Lanjut Budi, Sinergi dan Capaian Fesyar Regional Jawa 2021, capaian di atas ekspektasi Bank Indonesia sebagai penyelenggara. Antusiasme dari seluruh masyarakat untuk terus mempelajari dan menerapkan prinsip syariah dalam seluruh sendi kehidupan. Didukung 45 media online (nasional dan lokal), 9 stasiun Televisi serta 10 Radio.
“Utamanya dalam mewujudkan usaha yang halal dan toyib. Rangkaian kegiatan sharia forum, yang terdiri dari 6 (enam) seminar, 6 Talk Show dan 5 Business Coaching. Jumlah pengunjung mencapai 149.230 meningkat sebesar 98,14 persen, dibanding tahun sebelumnya yaitu 75.315 orang,” jelasnya.
Menurut Budi, capaian tersebut terdiri dari 3.786 pengunjung offline kegiatan fair di Atrium Tunjungan Plaza 1, 47.535 peserta Sharia Forum (Opening Ceremony, Seminar, Talk Show, Business Coaching) melalui zoom, Instagram dan Youtube, serta 97.909 orang pengunjung platform www.fesyarjawa.com (update data 1 Oktober 2021).
“Selanjutnya dalam kegiatan fair yang diselenggarakan secara online dan offline mampu mencatatkan transaksi penjualan sebesar Rp 845.330.970, meningkat 12,71 persen dibandingkan dengan tahun lalu, dengan Stand penjualan tertinggi diraih oleh Jawa Timur, Jawa Barat, dan Tegal,” terangnya.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim, Imam Subarkah memaparkan, pelaksanaan business matching yang diawali dengan Talk Show Business Matching sebanyak 8 kelas sebagai pre event FESyar Regional Jawa 2021. Capaian pembiayaan dalam Business Matching berbeda dari tahun lalu, dengan fokus utama project UMKM, berhasil mencapai Rp.6.965.945.410.199 meningkat 99,03 persen.
“Rincian itu antara lain, 10 perbankan syariah dengan Total pembiayaan Rp. 2.871.155.534.575 , 4 lembaga ziswaf dengan total pembiayaan Rp. 1.642.930.000, Fintech Syariah total pembiayaan Rp. 593.398.847.727, Commerce dengan total transaksi penjualan Rp. 3.485.766.685.285, Potential buyer dengan total transaksi Perdagangan Rp. 13.981.415.613,” paparnya.
Keberhasilan kegiatan pre event mencakup antara lain, pelaksanaan kegiatan Motion (Moslem Street Wear Competition) bekerjasama dengan Surya Media Group dengan 130 desain Street Wear terbaik di wilayah Jawa, melibatkan Desainer Millennial dan diambil 5 besar sebagai juaranya.
Ada Pesantren Cup yang melibatkan 20 Pondok Pesantren di Jawa Timur. Selanjutnya, Halal Food Tiktok Competition sebagai bentuk syiar halal food pada generasi Millennial di Jawa dengan capaian viewers 5,1 Juta Viewers pada platform Tiktok. Dimana pengumuman pemenang kompetisi tersebut akan diumumkan pada Semarak FESyar Regional Jawa 2021.
Minat pelaku usaha mengikuti coaching sangat luar biasa. Jadwal konsultasi dengan total 316 sesi seperti Ekspor terkait standarisasi produk, tata cara dan kepabeanan. Digitalisasi, terkait dengan optimalisasi sosmed, market place. Sertifikasi, soal halal, SNI, HAKI, Visual branding, packaging food dan non food, dan ekonomi syariah.
Pencapaian terus meningkat, karena sinergitas dan kolaborasi Stakeholder mendukung kegiatan FESyar Regional Jawa 2021. Selain dengan mitra strategis dan Pemerintah Daerah, Bank Indonesia bekerjasama dengan provider telekomunikasi. Untuk mendorong penetrasi komunikasi dan edukasi kepada UMKM agar dapat mengikuti kegiatan FESyar Regional Jawa 2021.
Budi menambahkan, dukungan Bank Indonesia dalam kegiatan FESyar Regional Jawa 2021 secara hybrid. Merupakan hasil sinergi dan kolaborasi dalam mendukung momentum pemulihan ekonomi serta menyambut keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mencapai PPKM Level 1 yang juga diikuti oleh Kabupaten/Kota lainnya.
“Harapannya, kegiatan FESyar Regional Jawa 2021, menjadi semangat syiar ekonomi dan keuangan syariah di seluruh lini sektor usaha di wilayah Jawa, mampu menjadi motor penggerak pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat regional. Serta menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya. (M9)
Komentar