KPw BI Jatim Kinerja Cerdas di 2023, Stabilitas Ekonomi Terjaga dan Penjualan Eceran Tumbuh 2,3 Persen

Detiknews.id Surabaya – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim) berhasil menjaga stabilitas ekonomi di semua segmen. Hal ini disampaikan di kegiatan Bincang Bareng Media, berada di Gedung KPw BI Jatim Jalan Pahlawan 105, Krembangan, Surabaya.

Kepala KPw BI Jatim Doddy Zulverdi memaparkan hasil kinerja KPw BI Jatim sepanjang tahun 2023, didampingi Deputi Kepala KPw BI Jatim, Rizki Ernadi Wimanda, Deputi Kepala KPw BI Jatim, Bandoe Widiarto, sebagai moderator Deputi Kepala KPw BI Jatim, Muslimin Anwar dan seluruh wartawan Pokja KPw BI Jatim.

KPw BI Jatim di tahun 2023 mencatat kinerja penjualan eceran meningkat 2,3 persen (yoy). Peningkatan kinerja didorong oleh pertumbuhan penjualan pada sub kelompok Sandang, kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Makanan, Minuman dan Tembakau.

Kepala KPw BI Jatim Doddy Zulverdi menuturkan, kinerja ekonomi Jawa Timur Triwulan IV 2023 diprakirakan tumbuh lebih tinggi ditopang oleh prakiraan kinerja konsumsi, investasi, dan ekspor yang lebih tinggi.

“Hal tersebut diprakirakan mendorong perbaikan kinerja LU Industri, LU Perdagangan, LU Konstruksi, dan LU Akomodasi Makan Minum,” tuturnya. Selasa malam (12/12/2023)

Menurutnya, peningkatan konsumsi RT terutama didorong oleh Peningkatan mobilitas masyarakat pada akhir tahun, Momen HBKN Nataru, masa Libur Natal, Hari besar nasional, dan Libur sekolah, Peningkatan konsumsi pada masa safari politik menjelang pemilu tahun 2024, dan insentif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan PPN DTP untuk rumah di bawah Rp 2 Miliar.

“Peningkatan Investasi terjadi karena ditopang oleh berlanjutnya PSN, proyek Perpres Nomor 80 Tahun 2019, dan proyek swasta. Selain itu, peningkatan konsumsi Pemerintah didorong oleh optimalisasi penyelesaian anggaran berbagai kegiatan menjelang Pemilu 2024 dan peningkatan kinerja ekspor didorong oleh perbaikan ekonomi mitra dagang Jawa Timur, baik LN dan ON,” ungkapnya.

Sementara, Deputi Kepala KPw BI Jatim, Rizki Ernadi Wimanda menjelaskan, stabilitas ekonomi masih terjaga. Ekonomi Jawa Timur Triwulan III 2023: Tetap Tumbuh Positif, Meskipun Lebih Rendah dibandingkan Triwulan Sebelumnya .

“Kinerja ekonomi Jawa Timur pada triwulan III 2023 tumbuh 4,86 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan II 2023 (5,25 persen, yoy), dipengaruhi oleh perlambatan kinerja Investasi dan Konsumsi Pemerintah,” jelasnya.

Lanjutnya, meski perlambatan kinerja ekonomi lebih tinggi tertahan oleh peningkatan kinerja Konsumsi RT dan kinerja Ekspor. Namun ekonomi di Jatim masih stabil. BI Jatim mencatat peningkatan terjadi dari didukung dari beberapa indikator ekonomi .

“Peningkatan indikator ekonomi pada awal triwulan IV 2023 tercermin dari, Indeks keyakinan Konsumen Konsumen meningkat hingga pertengahan triwulan IV 2023. Kinerja penjualan eceran turut meningkat pada awal triwulan IV 2023, Kondisi usaha LU Perdagangan, Akomodasi Makan Minum diperkirakan meningkat pada triwulan IV 2023, sementara LU Konstruksi cenderung stabil, Peningkatan kinerja konsumsi semen dan impor barang modal pada awal triwulan IV 2023 dan Peningkatan kinerja ekspor LN pada awal triwulan IV 2023,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Deputi Kepala KPw BI Jatim, Bandoe Widiarto memaparkan, Stabilitas Keuangan Daerah di Jawa Timur juga berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi di tahun 2023.

“Hal ini didukung, Kinerja Intermediasi Perbankan meningkat di tengah Risiko Kredit yang terjaga. Kinerja intermediasi perbankan di Jawa Timur pada Oktober 2023 meningkat dibandingkan triwulan III 2023, tercermin dari peningkatan penyaluran kredit yang ditopang oleh sektor korporasi dan rumah tangga,” paparnya.

Diterangkan oleh Bandoe, secara sektoral, peningkatan kredit terjadi terutama pada LU Industri Pengolahan, yang mengindikasikan adanya kenaikan produksi/investasi seiring dengan adanya potensi kenaikan permintaan baik untuk menyiapkan momen HBKN Nataru.

“Untuk Risiko kredit sedikit membaik dan masih berada di bawah threshold (5 persen) dan Rasio Likuiditas perbankan masih berada pada batas aman (range RIM 84 persen – 94 persen). Inflasi Bulanan Gabungan Kota IHK di Jawa Timur Meningkat, namun secara tahunan sudah kembali pada kisaran sasaran Inflasi,” terangnya.

Ditambahkan oleh Bandoe, Inflasi bulanan gabungan kota IHK di Jawa Timur pada November 2023 tercatat sebesar 0,31 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (0,27 persen (mtm). Namun, capaian inflasi ini tercatat lebih rendah dibandingkan inflasi Jawa 0,35 persen (rmtm) dan Inflasi Nasional 0,38 persen (mtm).

“Peningkatan inflasi bulanan didorong oleh komoditas aneka cabai seiring terjadinya penurunan hasil panen akibat musim kemarau dan angkutan udara akibat masih tingginya harga avtur. Secara tahunan Inflasi gabungan kota IHK di Jatim, sebesar 3,24 persen (yoy),” tambahnya.

Secara spasial, inflasi bulanan tertinggi tercatat di Kabupaten Sumenep (0,87 persen : mtm) dan terendah di Kota Surabaya (0,26 persen : mtm).

“Tekanan inflasi Jawa Timur yang terus melandai tidak terlepas dari upaya pengendalian inflasi Jawa Timur melalui implementasi GNPIP yang masif bersinergi dengan TPIP dan TPID,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait