KPPU Intensif Awasi Persaingan Usaha dan Kemitraan Sehat Pasca Libur Lebaran 2024

KPPU

Detiknews.id Surabaya – Kantor Wilayah IV KKPU Surabaya menghadirkan Anggota KPPU RI, Rhido Jusmadi dan Kepala Kanwil IV KPPU, Dendy R. Sutrisno. Dalam rangka melaksanakan silaturahmi membahas perkembangan beberapa pengawasan yang telah dilakukan pasca Libur Lebaran 2024.

KPPU dalam silaturahmi membahas tentang penegakan hukum tahun 2024. Seperti semua laporan yang masuk di Kanwil IV KPPU dan stabilitas bahan pangan baik dari harga maupun ketersediaan bahan pangan terkendali dengan baik.

Kepala Kanwil IV KPPU, Dendy R. Sutrisno memaparkan pantauan harga bahan pokok di Jawa Timur / M9

Kepala Kanwil IV KPPU, Dendy R. Sutrisno menuturkan, kegiatan KPPU bidang penegakan hukum tahun 2024 menangani 11 penyelidikan awal laporan.

“Dari 11 laporan merupakan laporan terkait dengan dugaan pelanggaran Undang Undang nomer 5 tahun 1999 tentang larangan praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,” tuturnya. Selasa (16/04/2024)

Menurutnya, KPPU intensif dalam mengawasi persaingan usaha dan kemitraan yang sehat, pasca Libur Lebaran 2024.

“Terbukti dengan penyelidikan awal perkara laporan yang ditangani oleh Kanwil IV Surabaya didominasi oleh laporan tender dengan rincian 7 laporan tender dan 4 laporan non tender. Sementara ada 5 penyelidikan awal perkara laporan yang masih berjalan. Kemudian penyelidikan ditangani berjumlah 6, yaitu 2 penyelidikan non tender dan 4 penyelidikan tender. Serta 1 penyelidikan telah disetujui naik ke pemberkasan,” ungkapannya.

Lanjutnya, terkait bahan pangan. Berdasarkan pantauan sejak hari pertama puasa, bahan pangan terpantau tetap terkendali meski mengalami kenaikan di beberapa komoditas, namun di sisi pasokan dan ketersediaan relatif terkendali.

“Misal, pantauan yang dilakukan Kanwil IV di Pasar Tambakrejo pada selasa (16/04), dibandingkan dengan posisi harga di tanggal 1 April 2024, terpantau beberapa bahan pangan mengalami sedikit peningkatan harga,” jelasnya.

Masih dengan Dendy, harga beras Premium dari Rp. 14.953/kg menjadi Rp. 15.500/kg, daging ayam dari Rp. 35.709/kg menjadi Rp. 38.000/kg. telur ayam dari Rp. 27.618/kg menjadi Rp. 28.000/kg. Di sisi lain, bahan pangan yang terpantau mengalami penurunan harga misalnya beras medium dari Rp. 11.658/kg menjadi Rp. 10.500/kg, gula pasir dari Rp. 16.909/kg menjadi Rp. 16.500/kg.

“KPPU memantau dengan terjaganya harga bahan pangan di Jatim selama periode hari raya Idul Fitri 1445 H, KPPU Kanwil IV mendorong stakeholder untuk bersama  terus melakukan upaya stabilisasi harga dan melakukan persiapan tidak hanya pada jelang hari besar keagamaan namun terus dilakukan sepanjang tahun,” ujarnya.

Selanjutnya untuk bidang kajian dan advokasi, Kanwil IV telah merampungkan kajian terkait dengan Peraturan Gubernur Bali No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kebijakan Dalam Jasa Konstruksi di Bali.

Rhido menambahkan terkait pengawasan kemitraan. KPPU mencanangkan 1 juta penyuluh kemitraan dalam 5 tahun kedepan. KPPU menilai penting untuk meningkatkan awareness pentingnya kemitraan yang sehat. Sehingga saat ini  disusun program kerjasama KPPU dengan Perguruan Tinggi dan organisasi kemasyarakatan untuk mewujudkan program sejuta penyuluh kemitraan.

“Harapannya, dapat memperkuat kemitraan. Selain itu pengawasan yang dilakukan KPPU di ujung seperti penegakan hukum, namun juga di hulu dengan melatih pelaku kemitraan mengimplementasikan kemitraan yang sehat dan berkelanjutan.  Guna mempercepat transformasi pelaku usaha mikro dan kecil menuju ke level yang lebih tinggi,” jelasnya.

Pada kesempatan ini pula Rhido menyinggung dampak dari pemanggilan terhadap 7 maskapai penerbangan terkait kewajiban pelaksanaan Putusan KPPU Nomor 15/KPPU-I/2019.

“KPPU memantau usai pasca pemanggilan terhadap 7 maskapai terkait kewajibannya,  untuk melaporkan kebijakan yang diambil tentang tiket penerbangan ke beberapa tujuan dalam masa mudik Lebaran 2024. Tidak setinggi tahun sebelumnya, diharapkan dapat dirasakan masyarakat yang mudik merayakan Lebaran 2024,” ungkapnya.

Rhido menggarisbawahi bahwa pihaknya tengah mengkaji masalah perdagangan avtur di Indonesia mengingat avtur berkontribusi sekitar 40 persen dari biaya penerbangan.

“KPPU perlu melihat lebih jauh apa yang kiranya dapat membuat biaya avtur menjadi lebih efisien sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada harga tiket pesawat yang lebih kompetitif,” jelasnya.

Sebagai penutup, Rhido mengajak para pemangku kebijakan menyikapi tantangan dunia usaha baik nasional maupun internasional dengan menjaga iklim persaingan usaha dan kemitraan usaha yang sehat. (M9)

Komentar

Berita Terkait