Detiknews.id Surabaya – Indonesian Sport and Special Interest Tourism Association (ISSITA) menggelar pelantikan Ketua DPD ISSITA Jawa Timur, Rony Candra. Pelantikan berada di Hotel Oakwood, Jalan Kertajaya Surabaya.
Menghadirkan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) RI, Angela Herliani Tanoesoedibjo, Ketua Umum DPP ISSITA Isyak Meirobie, Kak Seto Ketua LPAI, Kadispora Jawa Timur Ali Kuncoro dan Kasubdit Pariwisata Polda Jatim AKBP Marsono.
ISSITA adalah Indonesian Sport and Special Interest Tourism Association. Organisasi atau perkumpulan yang mewadahi wisatawan, untuk ketertarikan terhadap wisata, olah raga dan minat khusus tentang Indonesia.
Wakil Menparekraf Indonesia, Angela Herliani Tanoesoedibjo menuturkan, Menparekraf apresiasi dengan ISSITA.
“Saya mendukung ISSITA, bisa berkolaborasi dengan Kemenparekraf. Kita bersama-sama membangun sport tourism di seluruh Indonesia, khususnya saat ini di Jawa Timur. Sekarang ini banyak alam yang indah di Jatim, kita bisa menggarap seperti di Bromo menjadi tempat menarik dan paling indah di dunia,” tuturnya. Minggu (28/0/2024)
Sementara Ketua Umum DPP ISSITA Isyak Meirobie, menerangkan, banyak sekali pemerintah daerah mengadakan kegiatan tidak dikolaborasikan. Padahal kalau di gabung itu biayanya lebih besar, namun berdampak luar biasa terhadap wisatawan dan mendongkrak ekonomi Indonesia.
“Contohnya, Dinas Pemuda Olahraga membuat lomba maraton, dua hari lagi dinas UMKM membuat bazar UMKM dan kemudian 3 hari lagi dinas pariwisata membuat pameran Ekraf. Kegiatan yang terpisah kurang mengenai sasaran,” terangnya.
Lanjutnya, jika 3 event itu dijadikan satu kegiatan, maka Wisatawan yang datang akan melihat potensi acara olahraga tersebut, melihat atletnya, bisa mengeluarkan uang lebih banyak, mereka bisa shopping dan bisa tinggal lebih lama.
“ISSITA bertugas menyadarkan dan memberi pencerahan kepada pemerintah daerah. Bahwa jika ini dirajut, maka potensi PAD nya yang masuk akan lebih besar. Caranya, kita duduk bersama dan kita beri formulasinya,” ujarnya.
Soal target ISSITA di Jatim, dipaparkan bahwa ISSITA akan mendata apa yang paling menonjol di seluruh Jawa Timur. Seperti, Wisata of road, Pengunungan Hiking dan lainnya.
“Kemudian data itu, akan kami rajut, sponsor ship dari mana, kota mana dan akan dilihat potensi wisatawannya. Kami akan bantu untuk promosikan bersama Menparekraf,” paparnya.
Menurut Isyak, selama dibentuk ISSITA, sudah membuat kolaboratif di berbagai daerah. Antara lain, Riau, Belitung, Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
“Kami sudah banyak melakukan kegiatan, di Belitung saja dari Australia kirim 30 orang untuk ikut lari, dan banyak wisata domestik,” ungkapnya.
Semua itu, contoh kecil kegiatan ISSITA. Asal di kelola dengan baik dan mendapat support dari pemerintah daerah. Bukan dari angggaran, tapi dari akses untuk memberikan formulasi bagaimana membuat kegiatan yang dampaknya lebih besar dan positif.
“Kami akan bangun sistem, jika kami membuat event dengan anggaran yang di keluarkan oleh APBD maka akan kami filter, sehingga ber impact positif dan tepat sasaran,” ungkapnya.
Ketua DPD ISSITA Jawa Timur, Rony Candra menjelaskan, ISSITA bertugas menyatukan semua organisasi. Artinya, ISSITA menjadi jembatan dari semua organisasi, sehingga bisa berkolaborasi dengan semua stakeholder.
“Kita bisa meningkatkan wisata Tourism. Seperti dari Singapura, kami berhasil bekerjasama dan mengembangkan dengan baik,” jelasnya.
Ditambahkan, untuk minat wisatawan, potensi sangat besar dan luarbiasa di Jawa Timur.
“Harapannya, ISSITA menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia,” pungkasnya. (M9)
Komentar