Detiknews. Id, Melawi-Jumlah pasien positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19 kembali mengalami peningkatan menjadi Tujuh orang. Angka ini dikhawatirkan bertambah mengingat jumlah orang yang sudah menjalani rapid test di Melawi sebanyak 1.612 orang, dan didapati 70 orang reaktif Covid-19. OTG 37 orang dan ODP 19 orang. Sedangkan dari 70 orang reaktif, 11 orang diantaranya masih menunggu hasil swabnya.
Sebelumnya, 1 orang positif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab PCR tenggorokan asal Melawi telah diumumkan dan saat ini masih menjalani karantina di wilayah Desa Tembawang Panjang, Kecamatan Nanga Pinoh
“Dari 6 orang positif tersebut adalah PCR 002 Laki-laki dan PCR 004 (Perempuan) asal Desa Paal. Kemudian asal Desa Tembawang Panjang PCR 003 (Laki-laki), PCR 005 (Laki-laki), PCR 006 (Laki laki) dan PCR 007 (Perempuan),” ujar Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Melawi, Ahmad Jawahir, Senin sore (01/06/2020)
Ahmad Jawahir kembali mengatakan, bahwa dari ke enam warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, saat ini sedang menjalani karantina mandiri di wilayah masing-masing dengan pengawasan Dinas Kesehatan (Dinkes) Melawi.
Menanggapi masih bertambahnya kasus konfirmasi positif baru ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Melawi ini kembali mengajak semua masyarakat untuk semakin meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi Protokol Kesehatan yang ada, terutama menghadapi adanya era kenormalan baru atau new normal.
Untuk itu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten akan terus mensosialisasikan kepada seluruh komponen masyarakat tentang persiapan pelaksanaan protokol new normal ini.
“Kita semua tentu menginginkan pada saatnya nanti masyarakat bisa beraktivitas kembali secara produktif namun terhindar dari bahaya Covid-19,” tuturnya.
Walaupun kasus virus Covid-19 yang terpapar positif semakin meningkat di Melawi dan belum juga menunjukan adanya tanda-tanda penurunan, namun sudah di non aktifkan operasional Posko Covid-19 di perbatasan Kabupaten Melawi dengan Kabupaten Sintang. “Berdasarkan data tersebut membuktikan bahwa pergerakan dan penularan virus Covid-19 masih terjadi dilingkungan masyarakat. Karenanya, kepatuhan dalam menjalankan arahan pemerintah adalah cara efektif untuk memutus rantai penularan virus.,”ujarnya
“Ini menjadi beban kita. Oleh sebab itu mari kita rubah paradigma kita. Kita mulai produktif namun aman dari Covid-19. Ketentuan-ketentuan sudah dibuat oleh pemerintah,” jelasnya.
“Kita ubah paradigma hidup kita dengan normal yang baru dimana kita harus disiplin, kita untuk mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, menjaga jarak, selalu menggunakan masker. Ini sangat penting,” ungkapnya (010)
Komentar