Pontianak,detikNews.id-, Keberadaan Satuan Tugas (Satgas) Huma diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mengatasi bencana alam khususnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah Provinsi Kalbar dan Kalteng.
Demikian disampaikan Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad. Rabu (15/07/2020), saat Apel Gelar Satuan Tugas Huma “Desa Mandiri Menuju Langit Biru di Bumi Khatulistiwa” di Lapangan Makodam XII/Tpr.
“Pembentukan Satgas Huma merupakan harapan dan doa kita semua, agar kehidupan masyarakat di daerah akan terus meningkat kesejahteraannya, serta selalu dapat memandang birunya langit tanpa harus ditutupi kabut asap akibat Karhutla,” kata Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.
Tidak mengesampingkan situasi dan kondisi saat ini di mana dunia dan secara khusus di negara kita sedang menghadapi wabah Covid-19.Kita juga tetap memperhatikan serta peduli terhadap pencegahan wabah Covid-19.
“Saya berpesan kepada kita semua yang terlibat dalam Satgas Huma ini harus tetap memperhatikan tentang protokol kesehatan, sehingga kita semua terhindar dari wabah Covid-19,” ingatnya.
Dikatakannya, Satuan Tugas Huma dalam mendukung kelancaran program Desa Mandiri Menuju Langit Biru di Bumi Khatulistiwa merupakan tindak lanjut UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang tugas TNI dalam mengemban tugas Operasi Militer Selain Perang.
Selain itu, hal tersebut sesuai dengan Peraturan KASAD Nomor 37 Tahun 2018 untuk secara terus menerus melanjutkan peningkatan kualitas Serbuan Teritorial dalam rangka mendukung berbagai kebijakan Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Daerah dalam penanggulangan bencana alam di seluruh tanah air.
Kodam XII/Tpr akan selalu memelihara dan meningkatkan kemanunggalan dengan aparat pemerintah dan komponen masyarakat untuk kepentingan pertahanan negara.
Adapun yang melatarbelakangi pembentukan Satgas Huma di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah ini adalah, seringnya bencana kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan yang membuat prihatin kita semua.
“Satgas Huma yang kita bentuk, harus memiliki kemampuan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan sejak dini serta mengantisipasinya.
Pemberian nama “Huma” merupakan suatu filosofi orang-orang terdahulu dengan kearifan lokalnya dimana membuka hutan untuk berladang dengan tidak membakarnya,” jelasnya (*)
Komentar