Rekrut Orang Asli Papua, Hal Utama yang Harus Diperhatikan

Detiknews.id – Sidang ini harus betul-betul dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku. Kebutuhan untuk merekrut Orang Asli Papua merupakan hal utama yang harus di perhatikan. Tidak lagi seperti werfing-werfing sebelumnya.

Demikian dikatakan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, saat membuka Sidang Parade Calon Bintara (Caba) Prajurit Karier (PK) Reguler TNI AD TA. 2019 Panitia Daerah (Panda) Manokwari, Kamis (19/9/2019) di Aula Makodam XVIII/Kasuari, Arfai 1 Trikora, Manokwari, Papua Barat.

Selaku pimpinan sidang, Pangdam menunjukkan data bahwa peserta atau calon prajurit yang mengikuti sidang sebanyak 707 orang. Sedangkan alokasi penerimaan Panda XVIII/Kasuari sebanyak 286 orang, untuk bisa masuk seleksi tingkat pusat.

Baca Juga
Pangdam XVIII/Kasuari dan Gubernur Papua Barat Bahas Penerimaan 1000 Bintara Asli Papua

Menurut Pangdam, peserta yang mendaftar di Manokwari, minimal salah satu ijazahnya berasal dari Manokwari. Artinya, ia pernah berdomisili minimal tiga tahun di Manokwari. Kedepannya, para calon yang masuk dan lolos pada tahap Sidang Parade tersebut akan mengikuti beberapa tahapan seleksi lagi, sebelum benar-benar dinyatakan lolos dan nantinya menjalani pendidikan untuk menjadi seorang prajurit dengan golongan kepangkatan Bintara atau berpangkat Sersan Dua.

Terkait hal itu, kepada Kepala Ajudan Jenderal Kodam (Kaajendam) XVIII/Kasuari, Kolonel Caj Budi Widio Utomo, S.Sos.,M.A.P. selaku Badan Pelaksana yang membidangi masalah personel, terutama dalam perekrutan calon Prajurit TNI AD di wilayah Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau berpesan agar lebih cermat dan teliti lagi dalam melakukan penjaringan terhadap calon peserta seleksi.

Baca Juga
Pangdam XVIII/Kasuari : Tetap Jaga Kesehatan dengan Rajin Berolah Raga dan Patuhi Protokol Covid-19

“Untuk mengetahui periode domisili dalam KTP calon, maka harus memahami keadaan wilayah Manokwari. Nanti diberlakukan seluruhnya, termasuk tes calon Akmil, Bintara, Tamtama ataupun Kowad. Tiga tahun berjalan harus kita selesaikan, maka kita harus berani merubah di werfing tersebut. Agar diusahakan Orang Asli Papua dulu, baru pendatang. Kemudian, masalah ranking, yang utama ditentukan adalah calon dari Orang Asli Papua, baru pendatang,” ujar Pangdam XVIII/Kasuari.

Usai Sidang Parade ini, selanjutnya akan dilaksanakan Sidang Panitia Pusat (Panpus) di BLK (Balai Latihan Kehutanan) pada 22 September 2019 mendatang. Sebanyak 286 orang calon akan mengikuti sidang dari 707 orang yang disusun menjadi 7 gelombang Sidang Parade Caba PK Reguler TNI AD TA. 2019 Panda Manokwari.

Baca Juga
Pangdam XVIII/Kasuari : Hindari Konflik, Kita Harus Bersinergi

Hadir dalam Sidang Parade tersebut, Kasdam XVIII/Ksr Brigjen TNI H. Dedi Sambowo selaku Wakil Ketua Sidang, Irdam XVIII/Ksr Kolonel Inf Frengky E. Riupassa, S.Sos, Danrindam XVIII/Ksr Kolonel Inf Ignatius Tri Joko, Aspers Kasdam XVIII/Kasuari Kolonel Inf Dec J. Simanungkalit selaku Sekertaris I, Kaajendam XVIII/Kasuari Kolonel Caj Budi Widio Utomo selaku Sekertaris II, Kakesdam XVIII/Ksr Kolonel Ckm dr. Azhari dan Kajasdam XVIII/Ksr Kolonel Inf Mahfud Supriadi.

Pewarta: Daniel

Komentar

Berita Terkait