Detiknews.id Surabaya – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto, memimpin langsung Analisa dan Evaluasi (Anev) Tahun 2025. Sebagai momentum krusial dalam meletakkan fondasi menuju visi Indonesia Emas 2045. Polda Jatim, berkomitmen mengawal kebijakan strategis pemerintah pusat. Melalui implementasi program Astacita, khususnya di bidang ketahanan pangan, pelayanan publik, dan stabilitas keamanan.
Anev Polda Jatim 2025, dipimpin oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto, dalam pemaparan capaian kinerja Polda Jatim yang digelar di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Senin malam (29/12/2025). Fokus utama Polda Jatim adalah percepatan pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri sebagai dukungan terhadap kebijakan nasional pemberian makanan bergizi gratis.
“Hingga 2025, sebanyak 35 SPPG Polda Jatim telah beroperasi penuh dan mendistribusikan makanan bergizi gratis ke 801 sekolah dengan penerima manfaat mencapai 87.543 jiwa,” ujar Nanang.
Selain itu, terdapat 15 SPPG dalam tahap persiapan operasional, 23 SPPG tahap pembangunan. Serta 54 SPPG yang siap memasuki tahap groundbreaking. Secara keseluruhan, Polda Jatim menargetkan distribusi makanan bergizi ke 2.805 sekolah. Dengan estimasi penerima manfaat mencapai 365.500 jiwa.
Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Dalam mendukung ketahanan pangan nasional, Polda Jatim menyiapkan lahan produktif seluas 220.827 hektare. Dari jumlah tersebut, 117.195,8 hektare atau 46,76 persen telah ditanami dan dikelola.
Hasil panen jagung mencapai 7.123,41 ton dan seluruhnya, diserap Perum Bulog. Sebagai bagian dari penguatan cadangan pangan nasional.
Tak hanya itu, Polda Jatim berperan sebagai instrumen distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Sepanjang 2025, sebanyak 21.147.930 kilogram beras telah disalurkan, melampaui target 17.368.946,71 kilogram.
“Distribusi tersebut menjangkau 3.246.664 pembeli di 16.797 lokasi di Jawa Timur,” jelas Nanang.
Penguatan Layanan Publik dan Kamtibmas
Dalam kerangka kepolisian prediktif, responsif, transparan, dan berkeadilan, Polda Jatim memperkuat layanan publik melalui: integrasi patroli, pengamanan, dan pelayanan masyarakat (Pamantar). Salah satu contoh efektif, layanan 110 Polisi, nomor darurat gratis 24 jam dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
Ditbinmas Polda Jatim, untuk Keamanan dan Ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Polda Jatim melibatkan komunitas ojek online sebagai mitra strategis. Sebanyak 1.505 pengemudi ojek online dilibatkan dalam apel dan doa bersama, disusul 4.790 driver lintas aplikator se-Jawa Timur.
“Langkah ini sebagai upaya deteksi dini sekaligus edukasi kepada masyarakat dalam menjaga stabilitas kamtibmas,” ujar Nanang.
Penegakan Hukum dan Keamanan, diberbagai bidang, antara lain:
Ditreskrimum Polda Jatim, menangani 82.396 perkara dengan tingkat penyelesaian mencapai 94,45 persen. Khusus kasus perjudian, sebanyak 948 perkara berhasil diselesaikan, meningkat 13,32 persen dibanding 2024.
Ditreskrimsus Polda Jatim, menangani 153 perkara dari 156 laporan. Dengan nilai penyelamatan keuangan negara mencapai Rp16,64 miliar, dari potensi kerugian Rp 362,17 miliar.
Ditressiber Polda Jatim, tercatat 916 laporan kasus dengan 161 perkara berhasil diselesaikan.
Ditresnarkoba Polda Jatim mengungkap 2.924 perkara dengan 7.617 tersangka, meningkat 9,14 persen dibanding tahun sebelumnya.
Berdasarkan data, Ditlantas Polda Jatim jumlah kecelakaan menurun, turun 3,69 persen. Dari 28.279 peristiwa pada 2024, menjadi 27.272 peristiwa pada 2025. Namun, jumlah korban meninggal dunia meningkat dari 3.802 menjadi 4.615 orang.
Sepanjang 2025, Polda Jatim melaksanakan berbagai operasi kepolisian, antara lain: Operasi Keselamatan Semeru, Pekat Semeru, Ketupat Semeru, Patuh Semeru, Tumpas Narkoba Semeru, Sikat Semeru, hingga Operasi Lilin Semeru.
Penghargaan Polda Jatim, SDM, dan Integritas
Sepanjang 2025, jumlah personel berkurang 258 orang akibat pensiun dan mutasi. Sebanyak 129 perwira lulusan Akpol dan Sekolah Inspektur Polisi ditempatkan di seluruh wilayah Jawa Timur. Saat ini, Polda Jatim memiliki 39.009 personel yang tersebar di 39 polres, dengan rasio polisi dan penduduk 1:1.079.
Polda Jatim memberikan 2.493 penghargaan kepada anggota, ASN, dan masyarakat. Namun dalam penegakan disiplin, tercatat 371 pelanggaran personel yang terdiri dari 135 pelanggaran disiplin, 217 pelanggaran kode etik, dan 19 pelanggaran pidana.
“Integritas adalah fondasi utama. Kami tidak mentolerir pelanggaran yang mencederai marwah institusi,” tegas Nanang.
Sepanjang 2025, Polda Jatim meraih berbagai penghargaan nasional dari KPK RI, Itwasum Polri. Serta media nasional atas dukungan terhadap ketahanan pangan, transparansi informasi, dan profesionalitas SDM.
“Sederet capaian ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata kehadiran negara di tengah masyarakat,” pungkas Nanang. (M9)





Komentar