Detiknews.id Tasikmalaya – PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia, berupaya untuk menerapkan program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Tasikmalaya. Hal ini didukung Pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat.
PLN menerapkan Biomassa di Tasikmalaya, usai sukses di Cilacap dan Gunung Kidul. Biomassa merupakan bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk atau buangan, seperti tumbuhan, kotoran, limbah pertanian, dan sebagainya.
Pjs Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat menjelaskan, optimistis program PLN akan mendukung kemajuan wilayahnya. Khususnya dalam bidang pertanian yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat.
“Program ini merupakan dukungan yang luar biasa dan bermanfaat bagi daerah kami. Program ini merupakan langkah strategis dan menjadi momentum bagi Kabupaten Tasikmalaya dalam mengembangkan sumber daya lokal,” kata Yedi.
Selain itu, pihaknya menambahkan bahwa program ini turut menjaga kelestarian lingkungan. Karena mampu mengubah lahan yang sebelumnya kritis menjadi lebih hijau dan produktif.
“Kami berupaya terus mendorong ekonomi kerakyatan, meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan. Melalui pemanfaatan biomassa yang berkelanjutan,” tambah Yedi.
Rismayadi (40), anggota Gabungan Kelompok Tani, Jaga Lembur Tani Makmur, mengakui dengan memanfaatkan tanaman indigofera.
“Lahan yang sebelumnya tandus dan sulit ditanami, kini menjadi subur karena tanaman tersebut mampu menyimpan air dengan baik,” ungkapnya.
Lanjutnya, masyarakat bisa mengambil manfaat dari tanaman ini, seperti daunnya sebagai pakan ternak dan rantingnya dapat dijual ke PLN sebagai bahan bakar co-firing biomassa. Ia optimistis program ini dapat berkelanjutan dan mampu mendorong roda perekonomian bagi desanya.
“Dahulu lahan di sini tandus dan gersang. Setelah ditanami indigofera, tanahnya menjadi subur dan daunnya bisa untuk pakan ternak Kambing. Selain itu, rantingnya bisa untuk tenaga pembangkit Biomassa. Kedepannya, semoga bisa untuk mendongkrak ekonomi bagi warga dan masyarakat di Desa Bojongkapol pada khususnya,” tambah Rismayadi.
Lebih lanjut, pihaknya memaparkan bahwa program ini menarik animo masyarakat lainnya. Sehingga tertarik untuk mempelajari lebih jauh dan berpartisipasi.
”Pasca acara PLN kemarin, banyak sekali warga ingin tahu lebih lanjut tentang program ini. Bahkan di warung kopipun, kami masih membincangkan,” papar Rismayadi.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa pengembangan biomassa ini, merupakan wujud nyata kolaborasi dalam mengakselerasi transisi energi.
“Transisi energi merupakan tantangan sekaligus peluang bagi kita. Oleh karena itu, upaya ini membutuhkan lebih banyak pihak. Untuk bersatu melalui kolaborasi, sehingga dapat diduplikasi secara nasional di wilayah lainnya,” terang Darmawan.
Menurut Darmawan, pihaknya mampu memberdayakan lebih dari 400 masyarakat setempat, dengan potensi nilai ekonomi sebesar Rp 30 miliar pertahun.
“Kami menargetkan kedepannya, program ini akan melibatkan 1,25 juta masyarakat di seluruh Tanah Air. Sehingga mampu mencapai nilai ekonomi hingga Rp 9,5 triliun pertahun,” pungkasnya. (M9)
Komentar