Detiknews.id Surabaya – NuShanTa(Ra), film spektakuler sarat dengan nilai kehidupan. Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen (PPPK) Petra, menciptakan karya anak bangsa. Dengan tema, karena yang indah tak harus sewarna. Mengajarkan toleransi antar umat beragama. Resmi diputar serentak di Bioskop mulai tanggal 13 Agustus hingga 17 Agustus 2025.

NuShanTa(Ra), di Sutradarai oleh Melia Santoso atau Melia Liem. Dibintangi oleh 6 pemain utama, yaitu, Mayorre Kiara, Billie Jeremiah, Natasha Christable, Larry Marchellino, Nathavova Yvone dan Marvel Sulianto. Direktur Eksekutif PPPK Petra Hengkie Porawouw, berperan sebagai Rafael tua.
Melia Santoso, Sutradara NuShanTa(Ra) menuturkan, Film ini mengajarkan kepada anak-anak sejak dini. Untuk saling toleransi antar semua umat beragama. Selain itu membangun akhlak. Supaya mereka tahu, bahwa kita negara yang penuh toleransi.
“Kisah ini menceritakan persahabatan enam orang anak, berangkat dari latar belakang dan agama yang berbeda. Yaitu, Nura Katolik, Nurwanto Budha, Sanming Kong Hu Cu, Talita Hindu, Taufik Islam, dan Rafael Kristen. Sudut pandang Rafael dari kekristenannya. Mereka tetangga tetapi bersaudara, mereka saling membantu satu sama lain. Kami mengajarkan khususnya untuk siswa kami, untuk saling merangkul satu saudara satu tanah air,” tuturnya.
Menurut Melia, pembuatan skrip dari tahun 2023. Dengan tempo 1 tahun. Terinspirasi dari sebuah desa yang ada di pulau Madura. Ada satu desa yang toleransi sangat besar dan tidak ada orang yang tahu. Desa tersebut adalah Desa Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura.
“Untuk penggarapan film ini, mulai pembuatan naskah 1 tahun, penggarapan editing 1,5 tahun total 2,5 tahun. Selain itu, untuk pemain dan pengolahan film ini, 80 persen adalah siswa sendiri. Melibatkan Guru, Direktur, dan Siswa,” jelasnya.
“Toleransi dikeluarganya sangat kental. Keluarga saya muslim, sedangkan saya nasrani. Kami hidup berdampingan tanpa ada gesekan. Jaman sekarang sensitif, saya mengambil kisah kehidupan dari desa kami. Saya mempunyai sahabat, yang kebetulan muslim. Setiap hari kami berangkat bersama. Sahabat saya ke Masjid saya ke Gereja,” pungkas Melia.
Direktur Eksekutif PPPK Petra Hengkie Porawouw, berharap film ini bisa menjadi teladan dan menginspirasi semua anak bangsa. Untuk menciptakan karya yang bermanfaat bagi semua masyarakat. Menciptakan generasi bangsa berkualitas, menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Film Bioskop yang berdurasi 60 menit atau 1 jam ini, menceritakan tentang sosok Rafael yang mempunyai adik perempuan bernama Bethsaida, dan Ayahnya bernama Ko Ong. Juga persahabatan yang dijalin, oleh Rafael bersama lima sahabatnya. Mengajarkan arti penting toleransi dengan sarat nilai kehidupan.
Film awal cerita tentang sosok pengusaha (Rafael tua), yang mempertanyakan kapan pensiun kepada stafnya. Dilanjutkan hiruk pikuk dalam angkutan, penumpangnya adalah Rafael tua bersama para ibu rumah tangga. Usai dari pasar dengan rumpiannya.
Slide selanjutnya, menceritakan cerita tentang dua anak SD, yang mempertanyakan soal agama. Menurut mereka, agama itu yang mengantar mereka ke surga. Selanjutnya diceritakan hiruk pikuk beragam aktivitas bapak-bapak, yang sedang ngobrol di warung yang berakibat perkelahian.
Kemudian dikisahkan aktivitas Rafael dalam keseharian. Usai masa pensiun tiba sosok Rafael tua, yang pulang kedesa asalnya. Saat membuka rumahnya di desa, teringat akan masa saat dia remaja dan bersama keluarga, ayah, ibu dan adiknya. Menggambarkan keluarga kecilnya harmonis.
Slide selanjutnya, bercerita tentang flashback kebelakang saat masih SMA, usai sekolah bersama sahabatnya berada di tengah sawah dan bermain layang-layang. Dengan logat bahasa Jawa yang kental.
Kemudian menceritakan kehidupan keluarga para sahabatnya, satu persatu. Juga diceritakan masa remaja, saat bersama ke lima sahabatnya. Untuk menuntaskan cerita keseruan film ini, jangan lupa saksikan bersama keluarga ataupun bersama sahabat. Yuk buruan saksikan NuShanTa(Ra) di bioskop kesayangan anda. (M9)
Komentar