Ini Saran Dari Pakar Komunikasi Politik UPH, Terkait 3 Orang Calon Anggota DPD-RI Dapil Provinsi Riau

DetikNews.id, PEKANBARU — Melalui sambungan selulernya (10/07/2018), Dr Drs Emrus Sihombing M.Si selaku Akademisi Universitas Pelita Harapan Jakarta, memberikan pandangannya terkait kontestasi Pemilu tahun 2019 di Provinsi Riau, khususnya untuk Pemilihan Anggota DPD-RI.

Pakar Komunikasi Politik yang kerap kali menghiasi Layar Televisi Nasional tersebut juga mengutarakan, bahwa para calon semestinya dapat menawarkan sekaligus menyampaikan Visi, Misi dan Programnya kedepan.

“Harus ada Hal-Hal yang lebih baik, yakni selain itu juga adalah terkait dengan faktor Ketokohan. Untuk menjadi anggota DPD atau seorang Senator, seorang calon harus memiliki kelebihan yang mumpuni” Ungkapnya.

Apabila kriteria itu sudah muncul, maka penilaian kedua tentunya dari berbagai faktor, satu diantaranya adalah dari sisi Homogenitas, baik itu persamaan Keyakinan atau Agama, Suku maupun Persamaan lainnya.

Baca Juga
Sinergitas Polres Tanjung Perak Bersama TNI, Kesiapan Pengamanan Pemilu 2019

“Untuk kasus di Riau, terus terang secara pribadi saya katakan, bahwa dari sudut manapun saya tidak mengenal Calonnya. Apalagi untuk Ketiga Calon itu, namun dari pandangan Akademis, saya menilai bahwa faktor Homogenitas yang dimiliki oleh mereka berbeda dengan Karakteristik pemilih disana” terangnya.

Alumnus Doktoral dari Universitas Padjajaran (Unpad) bandung tersebut juga menuturkan, bahwa sebaiknya dua dari ketiga calon tersebut Mundur, agar Suara semakin padu dan menyatu.

“Kalau tadi dikatakan, bahwa pada Pemilu tahun 2014 yang lalu Calon Incumbent saja yang faktanya mencalonkan sendiri (dari suku batak hanya Rosti Uli Purba-red) hanya menang dengan hasil suara terbanyak ketiga dari empat orang yang terpilih, maka sudah seharusnya dapat berfikir ulang untuk Nyalon ketigatiganya. Daripada suara sia-sia dan satupun dari mereka tidak ada yang menang” tukas Emrus.

Baca Juga
Hasil Pantau Rapat Pleno Pemilu 2019, Polda Jatim Pastikan Situasi Aman

Sambungannya lagi, bahwa biaya Politik itu sangat mahal, Costnya sangat tinggi, jadi alangkah lebih baiknya harus ada strategi yang matang. Kalau memang dua orang harus mundur, kenapa tidak ! daripada sama sekali tidak ada yang menang.

“Pemilih sekarang sudah cukup rasional. Apalagi kalau dihubungkan dengan faktor Homogenitas. Sekali lagi, sebaiknya mundur dua orang dari antara tiga calon. Agar suaranya tidak sia-sia” tutupnya. (*)

Komentar

Berita Terkait