Detiknews.id Surabaya – Siapa tak kenal Coach Jeffry MD, Praktisi Spiritual yang multi talenta. Merumuskan suatu Falsafah Kehidupan dalam suatu wadah yaitu Sanggar Graha Tirta. Dimana merupakan olah spiritual, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas unggul dan handal.
Ditengah hiruk-pikuk dunia yang tak lekang oleh segala fenomena alam, Coach Jeffry MD mampu membuat spiritual menjadi energi. Hal ini di paparkan saat berbincang santai sambil menikmati secangkir kopi di Rooftop Namira Syariah Hotel Surabaya, Jalan Raya Pagesangan Surabaya. Senin (15/05/2023)
Ketika ditanya kenapa harus Graha Tirta, Coach Jeffry MD memaparkan, Graha adalah sebuah tempat. Sementara Tirta adalah air. Karena air itu adalah sumber dari segala-galanya. Artinya, ketika air itu jernih dan ketika air itu tenang. Dalam hal berlayar pun ketika air laut tenang maka kapal pun akan berlayar dengan tenang. Tetapi perlu diwaspadai, bahwa air bisa menjadi gelombang dan bisa menjadi sunami,” paparnya.
Lanjutnya, karena itulah kenapa saya namakan sebagai Graha Tirta. Graha Tirta ini adalah sesungguhnya tempat untuk mendadar rohani belajar untuk proses kehidupan dimana setiap insan.
“Itu saya ibaratkan memiliki sebuah bahtera didalam dirinya atau kapal dan pikiran seseorang itu adalah nahkodanya dan ketika mulai mengarungi samudra kehidupan ini sementara kita tidak punya Kompas dalam perjalanan berlayar.
Menurut Coach, saya rasa semua orang pasti akan bingung menentukan arah ke mana tujuan hidupnya dan ketika seseorang tadi telah menemukan kompas dalam belajar kehidupan (Ngaji Urip), maka dengan tenang menghadapi samudera kehidupan maka dengan ada lambang atau namanya Tirta (air).
“Air itu kalau menetes batu pun kan bisa lubang jadi air itu tidak bisa dianggap sepele jadi kalau mau belajar menimba sesuatu proses kehidupan kuncinya 1 gak neko-neko hanya niat untuk merubah sebuah paradigma yang usang menjadi sebuah paradigma yang baru,” ungkapnya.
Coach memaparkan, Sanggar ini sebetulnya saya tidak mendirikan secara pribadi, karena secara pribadi saya sudah jenuh sudah pernah dengan proses yang begitu panjang dimana sebelum Graha Tirta ini terwujud saya sudah menciptakan Graha yang lain. Seperti Graha Maruta, Graha Wiseso Graha Puspa dan yang pertama adalah Graha Arrohimah artinya kasih sayang.
“Dengan terwujudnya Graha Tirta ini sebetulnya baru saja karena desakan rekan-rekan praktisi spiritual yang sedang mengalami gelombang dimana mereka ini memiliki sebuah kebijakan yang menurut mereka belum konkret atau kehalang kabut dan disini mereka mendesak agar saya ini menciptakan kembali sebuah sanggar Graha Tirta,” paparnya.
Dijelaskan oleh Coach soal Spiritual sebenarnya. Siapapun agar mereka benar-benar lebih memahami dan mengetahui spiritual yang sesungguhnya. Karena selama ini banyak yang mengatakan spritual identik dengan paranormal atau berbau klenik.
“Di Graha Tirta ini, saya ingin menjernihkan suasananya. Di dalam dunia spiritual itu ada yang dinamakan Spiritual Tradisional dan Spritual Copas (Copy Paste), ketika seseorang menyatakan dirinya sebagai seorang praktisi spiritual buka praktek bisa menyembuhkan orang atau memberikan solusi,” ujarnya.
“Bagaimana kehidupan pribadi mereka bisa kita lihat, kalau dirinya sendiri masih sakit-sakitan kira-kira gimana ketika dia bisa memberikan solusi permasalahan seseorang. Sementara, keluarganya sendiri tidak pernah ada jawaban. Nah, jadi di sini banyak sekali yang terjadi. Banyak orang mengaku mengikrarkan diri sebagai paranormal. Tapi gimana harusnya tidak seperti itu sebelum mereka keluar menangani persoalan seseorang, yang seharusnya internalnya dibenahi dulu,” jelasnya.
Didalam Sanggar Graha Tirta ini dididik secara universal. Mulai dari Knowledge (Ilmu Pengetahuan), Attitude (Sikap/ Etika), Skill (Kemampuan) dan Habit (kebiasaan). Setiap individu akan memperoleh 4 formula, akan diberikan secara global.
Artinya, siapapun yang dari nol tidak tahu tata cara bersikap dalam menghadapi seseorang. Maka, akan di bekali seperti pelajaran etika atau kepribadian. Begitu juga, ketika seseorang sudah mendapatkan itu namun tidak punya skill. Maka, akan diberikan skill. Terakhir, habit merubah dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk menjadi kebiasaan yang baik.
Ditambahkan, secara tidak langsung saya ingin membantu ya jadi siapa lagi kalau bukan kita. Kita yang ikut peduli terhadap kelangsungan hidup para masyarakat kita bangsa yang begitu besar seperti yang digemborkan jiwa NKRI, jiwa Pancasila ayo dong kita ikut uri-uri. Mari Kita tunjukkan benar pada masyarakat kita bahwa kita benar-benar NKRI kita memiliki jiwa Pancasila jangan malah dicampur aduk dipecah belah yang satu sama lain.
“Harapan saya siapapun yang ada di Graha Tirta ini mereka benar-benar nanti ke depan menjadikan SDM yang handal untuk kembalinya Indonesia yang Gemah Ripah Lohjinawi,” pungkasnya. (M9)
Komentar